Ket Gambar : Penulis Doni Kollo |
Pada umumnya masyarakat dari propinsi Nusa Tenggara Timur menganuti tradisitradisi yang berbeda. Orang Timor adalah salah satu masyarakat dari Nusa Tenggara
Timur yang memiliki adat istiadat atau tradisi yang berbeda dari yang lainnya. Turuntemurun adat istiadat atau tradisi termasuk salah satu gaya hidup setiap orang Timor
hingga saat ini. Banyak kali kita temukan pada saat acara peminangan. Hal ini bukanlah
suatu sorotan yang di tulis oleh penulis tetapi ke hal yang lebih dilakukan oleh para wanita
Timor jaman dulu seperti “menenun”. karna tradisi-tradisi orang Timor salah satunya
adalah menenun untuk para wanita. Menenun bukanlah hal baru bagi orang-orang Timor
khususnya para wanita. Menenun adalah suatu kewajiban bagi setiap wanita Timor.
Tetapi yang kita lihat saat ini wanita-wanita Timor khusunya yang masih muda dan
sebagian besar tua sudah melupakan cara menenun dan cara memakai “Sarung”
(Tenunan yang di kenakan oleh wanita) dengan benar.
Hal ini terjadi dikarenakan perkembangan jaman yang begitu pesat. Dengan begitu
pesatnya perkembangan jaman yang di hadiri oleh penemuan-penemuan baru seperti
teknologi membuat para wanita-wanita Timor menjadi lebih terpengaruh dengan gaya
hidup sekarang dibandingkan dengan yang dulu. Mereka cenderung ke media-media
social dari pada ke gaya hidup sebelumnya seperti menenun. Apakah hal ini akan terus
berlanjut hingga pada akhirnya wanita- wanita Timor akan melupakan tradisi yang sangat
khas ini? Atau adakah perhatian khusus dari pemerintah daerah agar ciri khas kita
sebagai orang Timor tetap di lestarikan? Bagaimana cara kita menjaga tradisi yang
hampir saja punah dari kehidupan kita? Hal ini yang harus kita usahakan bersama entah
itu dia tokoh masyarakat setempat atau tokoh pemerintah sehingga kekhasan kita
sebagai orang Timor terus di jaga dan di kembangkan ke luar daerah maupun ke luar
negeri. Tokoh-tokoh dan Pemerintah setempat bisa membuat suatu program menenun
yang wajib dan juga membantu dalam hal ini menyiapkan alat-alat yang akan digunakan
sehingga para wanita-wanita muda setempat bisa berpartisipasi dalam program tersebut.
Dengan demikian kekhasan yang kita punya tidak akan kita lupakan karna
dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintahan sehingga wanita-wanita muda
sekarang tidak akan melupkan cara menenun walaupun meraka adalah generasi dimana
teknologi melamapaui segala aktifitas setiap harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar