Prodi PGSD FKIP Undana gelar Seminar Nasional dengan tema Transformasi Pendidikan Dasar di Daerah Pesisir dan Kepulauan Pada Era Society 5.0 - SOE POST

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 13 September 2022

Prodi PGSD FKIP Undana gelar Seminar Nasional dengan tema Transformasi Pendidikan Dasar di Daerah Pesisir dan Kepulauan Pada Era Society 5.0

 


KOTAKUPANG-SOEPOST.COM, Bertempat di Hotel Neo Aston Kupang(13/9/2022),Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menyelenggarakan Seminar Nasional 2022.

Bertajuk  "Transformasi Pendidikan Dasar di  Daerah Pesisir dan Kepulauan Pada Era Society 5.0"  seminar ini menghadirkan 3 Pemateri yakni, Dr. Muchlas Samani, M.Pd (Pemateri pertama), Dr. Wara Sabon Dominikus, M.Sc (pemateri kedua), dan Dr. Taty R. Koroh, S.Pd., M.Pd. (pemateri ketiga) serta dipandu oleh Moderator Treesly Y.N. Adoe, S.Sos,. M.Pd

Dekan FKIP Undana Kupang, Dr. Melkisedek Taneo M.Si yang hadir membawa sambutan sekaligus membuka kegiatan seminar juga berharap setiap tahun Prodi PGSD ini lakukan seminar agar sama-sama belajar. Perlu transformasi lewat pendidikan.

"Kami setiap Prodi wajib laksanakan Seminar Nasional dengan tema atau isu yang diangkat adalah yang berkaitan dengan permasalahan perubahan atau dinamika dalam pendidikan," ungkapnya.

Hari ini, Lanjutnya, teman-teman PGSD seminar dengan tema transformasi ini memang sangat penting karena dengan perubahan yang ada dalam pendidikan ini mengharuskan kami sebagai penyelenggara Pendidikan untuk merespon kebutuhan-kebutuhan dalam proses memecahkan dan mengurangi masalah yang mengganggu Pendidikan itu sendiri.

"Saat ini kita dituntut untuk kualitas Pendidikan itu harus berdampak. Kita menginginkan kualitas pendidikan yang sangat tinggi tapi kita juga kadang tidak tahu misalkan ada kejadian yang luar biasa seperti covid yang akhirnya perubahan luar biasa dimana kita semua harus lakukan pembelajaran secara online," imbuhnya.

Tambah Dekan, Memang untuk perubahan-perubahan yang terjadi kita harus mencari jalan keluar dan mencoba penyesuaian-penyesuaian yang bersifat fungsional jadi tidak sampai mengorbankan hal-hal prinsip. Oleh karena itu seminar hari ini sangat bagus apalagi hadir Pemateri Prof Dr. Muchlas Samani, M.Pd. yang adalah tokoh dan ahli pendidikan sehingga sangat cocok ketika beliau diminta untuk jadi narasumber.

"Harapan saya, seminar ini menjadi momen kita belajar bersama, kita sharing juga dapat berbagi dengan orang lain, teristimewa berbagi dengan peserta didik. Karena Undana dalam HUT ke-60 tahun ini mengambil tema dengan Undana Harus Berdampak," harapnya.

Melalui Zoom, Guru Besar Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd yang juga sebagai pemateri pertama menyampaikan bahwa Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) sangat penting, karena kalau di SD-nya bagus pasti untuk SMP dan selanjutnya bagus.

Untuk itu, "Kuncinya adalah bagaimana teman-teman dosen atau Guru tingkatkan kualitas dalam pembelajaran," jelasnya.

Dr. Muchlas dalam materinya bahwa yang dapat disesuaikan dengan pengembangan dimasyarakat kuncinya kerja keras. Jadi Harus pandai mencari informasi dan peluang.

Prof Muchlas juga ingatkan kepada Dosen/Guru bahwa

"Ingat! anda di titipi anak-anak supaya belajar agar jadi sukses," tegasnya.

Tentu, Lanjutnya, ada pengaruh dari keluarga untuk anak dapat menggunakan perangkat atau media.

"Tugas Guru, Dosen, Pembimbing adalah membuat yang sulit menjadi mudah, jangan dipersulit. Sekolah dan rumah bagaikan suami istri, jadi Komunikasi antara Sekolah dan Orang tua itu penting," terangnya.

Peka untuk Sukses itu dimiliki, disiplin waktu itu berlaku di pedalaman dan juga berlaku di Kota Kupang, jadi misalkan dia di pedalaman gunakan bahasa daerah, ya di Kota Kupang dia gunakan Bahasa Indonesia. Adaptasi itu perlu di sampaikan kepada anak-anak, tutup Prof. Muchlas

Menurut Dosen Prodi Pendidikan Matematika Undana, Dr. Wara Sabon Dominikus, M.Sc yang juga sebagai pemateri kedua mengajak semua peserta untuk menjadikan kegiatan seminar sebagai sumber pembelajaran di sekolah,

"Mari kita gali budaya kita, kita jadikan sebagai sumber pembelajaran di sekolah, dengan demikian kita sekaligus memperkenalkan budaya karena semakin kita mengenal budayanya makan semakin cinta budaya. Jadi  pendidikan punya kewajiban untuk melestarikan budaya," ajaknya

Lanjut Dr. Wara, Dengan melalui pelajaran matematika berbasis budaya itu kita sementara melestarikan budaya dan membuat pelajaran matematika semakin menyenangkan.

Bagaimana kita berkolaborasi juga menanamkan pemikiran-pemikiran kreatif, kritis, keterampilan berkolaborasi dan berkomunikasi yang disetting melalui tor budaya.

"Harapan saya, Semakin banyak di kalangan guru, siswa, maupun dosen menyadari bahwa budaya sangat kaya sebagai sumber belajar untuk pelajaran apapun di sekolah. Dengan demikian kita mengekplor kembali kandungan-kandungan budaya yang bisa dijadikan sumber belajar di sekolah," tutupnya.

Selanjutnya, Koordinator Prodi PGSD FKIP Undana, Dr. Taty R. Koroh, S.Pd., M.Pd. mengatakan Berkenaan dengan teknologi pembelajaran dalam era Society 5.0 bahwa ini perlu diperkenalkan kepada mahasiswa PGSD sebagai calon Guru SD harus paham ke arah mana mereka akan melaju, supaya mereka memiliki satu karakter kuat, punya visi ke depan untuk apa mereka masuk PGSD dan kemana mereka pergi.

"Mereka akan memasuki satu era baru sehingga membutuhkan kesiapan-kesiapan kognitif sehingga kedepannya mereka ketika menghadapi perubahan-perubahan tidak lagi kaget tetapi paham bahwa mereka adalah perubahan itu sendiri," jelasnya.

Harapan saya tentu kedepannya mahasiswa PGSD ini akan menjadi  peletak dasar pendidikan dalam era yang selalu berubah ini mereka juga harus selalu memiliki visi untuk anak-anak SD mereka tempat dimana mereka mengabdi. Jadi mereka menjadi terang dan membawa siswa mereka yang apabila di pelosok ke masa depan yang jelas dalam era Society 5.0, harap Dr. Taty.

Ketua Panitia, Sarah Nurhabibah M.Pd menjelaskan, Persiapan sampai laksanakan seminar ini adalah selama 3 bulan yang sasarannya untuk Guru-guru yang ada di kota Kupang juga mahasiswa. Kehadiran Dosen dan mahasiswa secara offline disini berjumlah sekitar 80 lebih orang dan secara Online melalui Youtube sekitar 300-an lebih, juga dari live streaming Youtube kurang lebih 100-an diantara-Nya mahasiswa dan guru-guru.

"Kendala yang ada, dari guru-guru masih kurang minat dan minim untuk mau masukan artikel penelitiannya di sekolah terkait inovasi bagaimana pembelajaran mereka untuk dipublish dalam Seminar Nasional ini," ungkapnya.

"Harapan kedepannya mungkin guru-guru antusias ikut seminar seperti ini dan kedepan mungkin persiapannya lebih jauh lagi supaya banyak guru-guru bisa ikut kedepannya," tutup Sarah yang juga sebagai Dosen Bidang Studi Bahasa di PGSD FKIP Undana (Yefta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman