KOTASOE-SOEPOST.COM,
Hilangnya MN gadis tujuh belas tahun dari rumah pengampunya Yupiter Pah
yang beralamat di kampung sabu kota Soe pada tanggal 10 Oktober tahun 2022
sekitar pukul 05.00 Wita, meninggalkan teka-teki dan tanda tanya besar karena
MN menghilang setelah Mas Nome orang tua MN mengetahui bahwa MN sudah dalam
kondisi hamil.
Mas
Nome yang dihubungi media ini mengatakan MN menghilang atau dihilangkan, usai
dirinya dan istri tau kalau MN sudah dalam kondisi hamil.
Hamil
sejak bulan April 2022, Mas Nome dan Istri yang tinggal di Kecamatan Kuatnana,
tidak pernah diberitahukan oleh Yupiter Pah,
“Hamil
sejak bulan April 2022, kami orang tua baru tau pada tanggal 09 Oktober 2022. Itu-pun,
karena Bapak Piet suruh kami datang ke rumahnya baru kami tau. Andaikan kami
tidak datang, mungkin sampai anak kami melahirkan juga kami tidak tau” Ucap Mas
“sebagai
orang tua kandung dari MN, jujur kami kecewa karena sudah tidak diberitahukan sejak
bulan April. Untuk saat Sekarang, kami harus berusaha sendiri mencari
keberadaan anak kami yang tidak tau keberadaannya dimana karena Pak Piet sudah
lepas tangan dan tidak mau tanggung jawab lagi”, Kata Mas
“Sudah
7 tahun anak saya MN, bersekolah di Soe dan Tinggal dengan Pak Piet di Kampung
Sabu Soe. Sampai kemarin tanggal 7 Oktober 2022, Pak Piet telepon dan suruh
saya agar tanggal 9 itu ke rumah di Soe”,
“Mendapat
Informasi tersebut, pada hari Minggu tanggal 09 Oktober saya datang ke rumah
Pak Piet. Di rumah Pak Piet, ternyata saya diberitahukan kalau anak saya MN
sudah tidak tinggal lagi disini dan dia sudah lari”
“Mendengar
apa yang disampaikan, saya lalu telepon ibunya untuk datang ke Soe. Sambil
menunggu istri yang dari kampung, saya pergi ke pasar inpres. Saat kembali
bersama istri ke rumah pak Piet, ternyata anak saya MN ada di rumah Pak Piet.
Lalu saya tanya, kamu kenapa??? MN menjawab, Bapa dengan Mama saya Hamil.” Ucap
Mas
Kaget
dengan informasi yang diberitahukan MN, Pak Piet yang merupakan Pengampu MN
sendiri mengatakan kalau MN(17) sudah hamil sejak bulan April 2022,
“Bapa
dengan Mama, saya(MN) sudah hamil dari bulan April(ucap Mes, menirukan gaya
bicara Pak Piet). Mendengar hal itu, saya langsung tanya. Siapa yang kasih
hamil MN, Pak Piet menjawab kalau orang Jawa yang kasih hamil dan fotonya saya
simpan”,
“saya
harap, MN tetap disini dan jangan pulang ke kampung, karena nanti ini bisa
heboh kalau pihak kedua dan ketiga masuk, biar Mama datang tinggal disini ko
jaga MN sampai melahirkan. Saya tidak mau malu,” Ucap Mas menirukan cara
berbicara Pak Piet
“Saya
dan istri sempat menangis karena melihat kondisi anak kami, tapi itu-pun
disuruh jangan keras-keras Karena kalau tetangga dengar nanti Pak Piet Malu.”
“Saat
malam tiba, saya dan istri masih di rumah Pak Piet dan menyampaikan permohonan
kami untuk membawa MN pulang kampung, tapi tidak di Ijinkan Pak Piet. Sehingga
membuat saya bingung ini ada apa sebenarnya, jujur saya dan istri kecewa
sekali. Masa anak kami hamil sejak bulan April, sama sekali tidak ada informasi
kepada kami”,
“Sehingga
saya dan istri memutuskan untuk keesokan harinya baru melanjutkan pembicaraan
dengan pak Piet agar MN kami bawa ke kampung karena sudah membuat aib di rumah
Pak Piet”
“Esok
pagi sekitar jam lima pagi, saya bangun kemudian bergegas ke kamar MN untuk
memanggilnya, namun beberapa kali memanggil tidak ada respon dari MN. Tak
berselang datang Pak Piet dan menyuruh saja untuk masuk saja ke kamar MN biar
bisa membangunkan MN tapi saya jawab, “Biar bapak, saya panggil dari sini saja”
“Karena
tak merespon, Pak Piet masuk ke kamar MN kemudian mendapati MN sudah tidak
berada di kamarnya lagi. Atas dasar kejadian tersebut dan dalam posisi panik,
kami mohon diri dan pulang ke kampung untuk mencari MN di teman dan keluarga.
Tapi tak bertemu dengan MN”
“Beberapa
hari, mencari di keluarga dan teman. MN tak ditemukan, sehingga saya memilih
melaporkan kondisi ini ke Pihak Kepolisian karena Pak Piet juga sebagai
Pengampu sudah lepas tangan terhadap urusan ini” Jelas Mas Nome
“Atas
kejadian ini, atas nama orang tua dan keluarga. Kami meminta tolong dan
bantuan, bagi siapa yang mungkin sedang menampung anak kami atau melihat anak
kami. Mohon agar menghubungi kami di nomor hp : +62 812-3866-2625.”
“kami
tidak marah anak kami, kami mau dia pulang bersama kami di kampung dan membawa
semua hal yang telah terjadi. Jujur sekali kami hanya kecewa, karena Pak Piet
yang adalah pengampunya, lepas tangan dan tidak mau bertanggungjawab. Padahal
anak kami sudah hampir 7 tahun tinggal bersama Bapak Piet. Untuk itu, Atas
bantuan dari semua pihak, kami ucapkan terimakasih” Pungkas Mas. (Yabes
Nubatonis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar