KUALIN-$OEPOST.COM,
Mulai dikerjakan sejak bulan Juli 2022, aroma permasalahan mulai tercium dalam
pekerjaan RSP Kualin yang menelan anggaran Rp.38.624.754.280,00
Sesuai
pengaduan yang masuk ke redaksi@soepost.com,
pada hari Minggu (09/10/2022). Group mobil pengangkut material baik sirtu dan batu,
mengeluhkan management PT.POLOENDRO ARTA KONSTRUKSI selaku pelaksana pekerjaan karena
sejak bekerja pada 30 Juli 2022 hingga kini belum melakukan pembayaran dan hanya
memberikan janji manis.
DB, salah
satu pemilik mobil yang turut menyangkut material. Saat menghubungi media ini mengatakan
bahwa kondisi ini sangat disayangkan,
“Kesepakatan
awal kami dengan perusahaan, bahwa untuk pembayaran angkutan sirtu dilakukan setiap
dua Minggu. Kalau batu, per 50 Ret bayar.”,
“Kalau
harga sirtu ada dua harga, waktu sebelum harga BBM naik Rp.70.000, sedangkan setelah
BBM naik harga Rp.80.000 sedangkan untuk harga Batu Rp.500.000 per Ret. Selain itu,
untuk batu karang saya sendiri sudah 500 Ret keluar. Untuk jumlah uang sudah sekitar
60 juta, itu diluar angkutan sirtu” Jelas DB
Lebih
lanjut DB mengatakan, sebelum BBM naik Pernah dibayarkan, tapi terbatas,
“Selain
saya, kami yang tergabung dalam group mobil pengangkut material untuk pekerjaan
RSP kulian berjumlah 30 Unit mobil yang juga mengalami nasib seperti saya. Memang
sebelum harga BBM naik, kita sudah sempat dibayar tapi itu terbatas.”,
“kondisi
ini juga sudah kami sampaikan kepada bapak Kajari, saat berkunjung ke RSP Kualin.
Sehingga sudah dilaporkan ke Bos Alfa dan Ketua PPK saat itu. Namun hingga kini,
belum juga ada realisasi” Ungkap DB
Terkait
kondisi ini, David Boimau anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenTimor tengah Selatan saat dihubungi media ini mengatakan bahwa siap untuk bersama-sama
dengan pemilik kendaraan untuk langsung menanyakan kondisi ini,
“Karena
menyangkut hak dari para pemilik kendaraan yang sudah bekerja, maka kontraktor
harus segera membayar para pihak yang telah membantu penyedia material untuk
memperlancar pekerjaan RSP Kualin.
“Kalau
sampai belum membayar maka perlu untuk dipertanyakan, karena tentunya dalam pekerjaan
ini sudah ada pencairan uang muka. Jangan sampai uang muka yang sudah dicairkan
dimanfaatkan untuk hal lain yang bukan merupakan kebutuhan yang menunjang
progres kegiatan.”
“Ini
sangat disayangkan, karena bagaimana mungkin ada kontraktor yang menang tender
38 M tetapi tidak bisa membayar utang material yang hanya ratusan juta.” Tegas David
“Sehingga
sebagai wakil masyarakat dari dapil 5, jika ditagih dan tidak ada pembayaran maka
saya siap bersama-sama masyarakat untuk ke lokasi. Saya juga mengingatkan Pemda
untuk mengawali secara Exstra pekerjaan pembangunan RSP Kualin”,
“Karena
sudah ada tanda-tanda pekerjaan ini tidak akan selesai sesuai kontrak, sehingga
otomatis akan berkonsekuensi pada pembebanan kepada DAU. Padahal DAU kita tiap tahun
tidak bertambah dan banyak pos pembiayaan yang harus dianggarkan dari DAU. Pungkas
David
Informasi yang dihimpun media ini, pekerjaan pembangunan RSP Boking mulai dikerjakan sejak 15 Juli 2022 dan sesuai kelender kerja akan berakhir di tanggal 09 Desember 2022. Belajar dari pekerjaan RSP Boking yang berbuntut pada proses hukum di harapkan pekerjaan pembangunan RSP Kualin yang dikerjakan oleh PT. POLOENDRO ARTA KONSTRUKSI dengan Konsultan Pengawas CV.ARCHILOGIC untuk mampu bekerja dengan tetap menjaga kualitas dan mutu pekerjaan dari pekerjaan yang menelan anggaran Rp. 38.624.754.280,00.
Diketahui media ini, jika tak ada solusi dari pihak pelaksana pekerjaan pembangunan RSP Kualin maka kondisi ini akan dilaporkan ke pihak berwajib. (Yabes Nubatonis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar