KOTASOE-SOEPOST.COM,
Melalui pemberitaan pada media online suaratts.com akhirnya publik tau
bahwa pengampu dari MN(17) yang saat ini hilang dan belum diketahui
keberadaannya adalah Yupiter Pah Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Timor tengah
Selatan Provinsi Nusa tenggara timur.
Dalam
pengakuan Yupiter Pah tentang kondisi hilangnya MN anak tujuh belas tahun yang
hampir 8 tahun tinggal bersamanya, Yupiter Pah tau MN Hamil,
“sudah
hampir 8 tahun atau sejak 2014 Yupiter Pah menjadi pengampu MN, sejak MN duduk
di bangku SMP. Pada awal Oktober baru Yupiter menaruh curiga kalau MN sudah
hamil tapi MN membantah kecurigaan Yupiter,”
“hingga
pada tanggal 7 Oktober 2022, ia menelepon Mes Nome orang tua MN untuk datang ke
kediamannya dihari Minggu tanggal 09 Oktober 2022.”
“Menurut
Yupiter Pah, karena tau kalau orang tuanya(MN) akan datang. Sekitar pukul 14.00
Wita pada tanggal 7 Oktober, MN kabur dari rumah. MN diduga kabur ke Kupang dan
menginap di hotel di Kupang”,
“Mengetahui
MN kabur dari rumah, Kadis Pah terus mencoba menghubungi MN dan membujuknya
agar mau pulang dan bertemu kedua orang tuanya”
“Pada
9 Oktober 2022 pagi, Mas Nome tiba di rumah Kadis Pah dan diberi tahu jika
anaknya telah kabur. Mas Nome lalu ke pasar dan menelepon sang istri guna
memberitahukan jika anaknya telah kabur dari kediaman Kadis Pah”
“Masih
di tanggal 9 Oktober 2022, sekitar pukul 12. OO WITA MN pulang kembali ke rumah
Kadis Pah dengan menggunakan mobil travel. Setelah dari pasar, Mas Nome dan
istri kembali ke rumah Kadis Pah dan mendapati MN sudah berada di rumah”,
“Pada
Sore harinya, orang tua MN menanyakan kepada MN apakah MN hamil dan siapa yang
menghamili MN. Kepada kedua orang tuanya, MN membenarkan jika dirinya tengah
hamil dan pria yang menghamilinya bernama Rian”,
Namun
Rian enggan bertanggung jawab terhadap MN. Hingga malam hari, kedua orang tua
MN terus membujuk dan mendesak agar MN mau pulang kembali ke rumah di Desa Oof.
Kendati merasa takut, MN akhirnya mau pulang ke Desa Oof.
Namun
pada 10 Oktober 2022 pagi, MN didapati telah kabur dari rumah melewati jendela
kamarnya. Kadis Pah yang sempat mencoba membangunkan MN ke kamarnya mendapati
kamar MN sudah kosong dan jendela kamarnya telah terbuka.
Kedua
orang tua MN yang bangun mendahulu Kadis Pah mengaku, sempat memanggil MN,
namun MN tidak menjawab.” Sumber suaratts.com
Sedangkan
ditempat terpisah, Mas Nome saat dihubungi mengatakan bahwa sejak bulan
hamilnya MN. Dirinya bersama istri dan keluarga tidak pernah diinformasikan hingga
pada tanggal 09 Oktober barulah kami tau dari mulut Pak Piet,
“Sudah 7 tahun anak saya MN, bersekolah di Soe dan Tinggal dengan
Pak Piet di Kampung Sabu Soe. Sampai kemarin tanggal 7 Oktober 2022, Pak Piet
telepon dan suruh saya agar tanggal 9 itu ke rumah di Soe”,
“Mendapat Informasi tersebut,
pada hari Minggu tanggal 09 Oktober saya datang ke rumah Pak Piet. Di rumah Pak
Piet, ternyata saya diberitahukan kalau anak saya MN sudah tidak tinggal lagi
disini dan dia sudah lari”
“Mendengar apa yang
disampaikan, saya lalu telepon ibunya untuk datang ke Soe. Sambil menunggu
istri yang dari kampung, saya pergi ke pasar inpres. Saat kembali bersama istri
ke rumah pak Piet, ternyata anak saya MN ada di rumah Pak Piet. Lalu saya
tanya, kamu kenapa??? MN menjawab, Bapa dengan Mama saya Hamil.” Ucap Mas
Kaget dengan informasi yang diberitahukan MN, Pak
Piet yang merupakan Pengampu MN sendiri mengatakan kalau MN(17) sudah hamil
sejak bulan April 2022,
“Bapa dengan Mama, MN sudah
hamil dari bulan April(ucap Mes, menirukan gaya bicara Pak Piet). Mendengar hal
itu, saya langsung tanya. Siapa yang kasih hamil MN, Pak Piet menjawab kalau
orang Jawa yang kasih hamil dan fotonya saya simpan”,
“saya harap, MN tetap disini
dan jangan pulang ke kampung, karena nanti ini bisa heboh kalau pihak kedua dan
ketiga masuk, biar Mama datang tinggal disini ko jaga MN sampai melahirkan.
Saya tidak mau malu,” Ucap Mas menirukan cara berbicara Pak Piet
“Saya dan istri sempat menangis
karena melihat kondisi anak kami, tapi itupun disuruh jangan keras-keras Karena
kalau tetangga dengar nanti Pak Piet Malu.”
“Saat malam tiba, saya dan istri masih di rumah Pak Piet dan
menyampaikan permohonan kami untuk membawa MN pulang kampung, tapi tidak di
ijinkan Pak Piet. Sehingga membuat saya bingung ini ada apa sebenarnya, jujur
saya dan istri kecewa sekali. Masa anak kami hamil sejak bulan April, sama
sekali tidak ada informasi kepada kami”,
“Sehingga saya dan istri
memutuskan untuk keesokan harinya baru melanjutkan pembicaraan dengan pak Piet
agar MN kami bawa ke kampung karena sudah membuat aib di rumah Pak Piet”
“Esok pagi sekitar jam lima
pagi, saya bangun kemudian bergegas ke kamar MN untuk memanggilnya, namun
beberapa kali memanggil tidak ada respon dari MN. Tak berselang datang Pak Piet
dan menyuruh saja untuk masuk saja ke kamar MN biar bisa membangunkan MN tapi
saya jawab, “Biar bapak, saya panggil dari sini saja”,
“Karena tak merespon, Pak Piet
masuk ke kamar MN kemudian mendapati MN sudah tidak berada di kamarnya lagi.
Atas dasar kejadian tersebut dan dalam posisi panik, kami mohon diri dan pulang
ke kampung untuk mencari MN di teman dan keluarga. Tapi tak bertemu dengan MN”
“Beberapa hari, mencari di
keluarga dan teman. MN tak ditemukan, sehingga saya memilih melaporkan kondisi
ini ke Pihak Kepolisian karena Pak Piet juga sebagai Pengampu sudah lepas
tangan terhadap urusan ini” Jelas Mas Nome
“Atas kejadian ini, atas nama
orang tua dan keluarga. Kami meminta tolong dan bantuan, bagi siapa yang
mungkin sedang menampung anak kami atau melihat anak kami. Mohon agar
menghubungi kami di nomor hp : +62 812-3866-2625.”
“kami tidak marah anak kami,
kami mau dia pulang bersama kami di kampung dan membawa semua hal yang telah
terjadi. Jujur sekali kami hanya kecewa, karena Pak Piet yang adalah
pengampunya, lepas tangan dan tidak mau bertanggungjawab. Padahal anak kami sudah
hampir 7 tahun tinggal bersama Bapak Piet. Untuk itu, Atas bantuan dari semua
pihak, kami ucapkan terimakasih” Pungkas Mas
Informasi yang dihimpun media ini, Hingga saat
ini MN belum ditemukan keberadaannya dan orang tua korban telah meminta bantuan
ke Dinas P2TP2A Kabupaten Timor tengah Selatan untuk mendampingi mereka dalam pengungkapan
kejadian ini. (Yabes Nubatonis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar