KOTA
SOE-$P, Viralnya video komisi III DPRD Timor tengah Selatan Provinsi Nusa
tenggara timur saat menonton Superbike di Sirkuit Mandalika Nusa tenggara barat
diklarifikasi oleh Ketua Komisi III Marten Tualaka didampingi anggota Komisi
III DPRD TTS.
Selasa(15/11/2022)
bertempat di ruang komisi III, Marten Tualaka mengatakan bahwa masyarakat perlu
mengetahui hal yang sebenarnya seperti apa,
“Sejak
kami berada di Komisi dan membahas program kegiatan di komisi III, untuk
kabupaten Timor tengah Selatan masuk kategori miskin ekstrim. Dan kriteria yang
dimaksud penggunaan air bersih sanitasi dan lain-lain, indikator tersebutlah yang
menjadi salah satu faktor untuk Kami pergi ke Nusa tenggara barat”,
“Banyak
hal positif yang kami peroleh di Mataram, terkhususnya tentang management
pengelolaan air. Sehingga dari kunjungan ini, kami komisi III akan merekomendasikan
ke pemerintah agar kalau dapat metode dan cara tersebut bisa diterapkan di daerah
kita. Yang pasti bukan sekarang prosesnya tapi sesuai perencanaan akak kita rencanakan”,
“Dari
management pengelolaan air yang baik membuat Nusa tenggara barat surplus padi sehingga
kemudian menjadi salah satu Provinsi di Indonesia yang menjadi lumbung padi di Indonesia.
Ini hal positif yang perlu kita adopsi” Jelas Marten Tualaka
Sedangkan
terkait Video yang beredar waktu saya dan teman-teman menonton Superbike di Mandalika
itu memang benar adanya, yang menjadi pertanyaannya apa yang salah dengan video
tersebut,
“untuk
hal tersebut, benar kami pergi nonton superbike di Mandalika. Tetapi, yang perlu
publik tau bahwa. Kami menonton itu, setelah menjalankan tugas di Dinas PUPR Mataram.
Karena adanya promosi dari Kadis PUPR, maka dengan keuangan yang terbatas, Keluarga
Pak Viktor Soinbala yang memfasilitasi kami semua untuk menonton di Mandalika karena
kebetulan hari Minggu itu bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahan Pak Viktor
dan Ibu” Pungkas Marten
Dengan
berita yang ada, seolah-olah kita pergi jalan-jalan disana. Jadi ini bukan
momentum untuk jalan-jalan dan orientasi untuk melihat sektor pertanian dan pariwisata
serta bagaimana manajemen air yang baik. Intinya tujuan kami sudah jelas,
kehadiran komisi disana salahnya di apa?? Silahkan publik menilai, Kami
berangkat uang saku tidak ada dan kami Pake uang pribadi.
Sedangkan
Sekretaris Dewan Alberth Boimau pada kesempatan tersebut membenarkan bahwa kepergian
Komisi III ke Mataram hanya bermodalkan SPJ dan Tiket Saja,
“Perlu
saya jelaskan disini bahwa untuk masalah keuangan waktu ke NTB, dapat kamu sampaikan
jika perjalanan komisi III itu ke Mataram bukan Ke Mandalika”,
“H
min satu berangkat, kegiatan dua hari. H plus 1, kami kembali. Untuk anggaran
sampai dengan kondisi saat ini, kami belum siapkan anggaran karena masih
menyelesaikan SPJ. Kami hanya Fasilitasi Tiket dengan modal kemauan untuk
mengabdikan diri kepada daerah ini. Kita fasilitasi SPJ dan tiket. Anggaran
belum ada, kalau Mandalika itu berkat bantuan Keluarga Soinbala”,
“Untuk
tiket pesawat, kami masih Bon(utang). Harapan kami hanya untuk komisi III bisa
jalankan tugas Disana dan setelah kembali bisa dapat ilmu baru dan diterpakan di daerah ini.” Kata Albert
Pada
pertemuan tersebut, Marten Tualaka mengatakan bahwa semua kegiatan DPRD sudah ditetapkan
dalam Perda APBD sehingga ada dasar hukumnya. Sehingga menurut kami, semua komentar
publik tidak substansial.
Sefrit
Nau Wakil Ketua Komisi III DPRD Timor tengah Selatan pada kesempatan tersebut mengatakan
jangan jadi pemimpin yang masih berpikiran Kuno,
“Kecermatan
dalam membuat perencanaan, masa orang ke labuanbajo tidak pergi ke komodo? Sehingga
saya tidak setuju jika publik mengatakan kalau itu salah, karena menurut saya tidak
ada unsur kesalahan dari kegiatan tersebut”,
“Zaman
sudah berubah, jangan kita pakai pemikiran-pemikiran yang kuno dalam memimpin” Tegas
Sefrit
Diberitakan
sebelumnya jika Rombongan komisi III DPRD Timor tengah Selatan berangkat ke Mataram
Nusa tenggara barat dengan agenda melakukan kunjungan kerja untuk Konsultasi pengembangan
sumber daya alam untuk optimalisasi sektor pertanian di Dinas PUPR Provinsi Nusa
tenggara timur terhitung sejak tanggal 10-13 November 2022 (Yabes Nubatonis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar