KOTA SOE-$P,
Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Soe, Jumat(16/13/2022) kembali
melakukan kegiatan rapat senat sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan
dalam rangka upacara wisuda ke-VI Program Sarjana.
Diketahui
media ini bahwa wisuda STKIP yang ke VI ini merupakan kegiatan wisuda terakhir
bagi STKIP dikarenakan sejak tanggal 6 Oktober tahun 2022, STKIP Soe telah
berubah status/bentuk menjadi Institut Pendidikan Soe.
Pantauan media ini, Ketua STKIP Soe Ared J.Billik, ST. M.Si pada kegiatan Wisuda Ke-VI Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Soe mengatakan bahwa dengan penuh rasa bangga dan bahagia karena hari ini 50 orang mahasiswa minisuda,
“Sebagai
inisiator dari perubahan, kita dituntut untuk lebih berinovasi dan dimanis
dalam ruang kelas. Untuk itu sebagai calon guru, para lulusan harus mampu
memanfaatkan teknologi dengan baik”,
“Alumni
adalah cerminan kampus dan almamater, sehingga lewat karakter yang baik para
lulusan bisa menjaga nama baik Almamater. Mewakili semua civitas, saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua orang tua yang telah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk membimbing anak-anak kita di Kabupaten Timor
tengah Selatan. Sehingga lewat kepercayaan yang telah diberikan hingga tahun ini
STKIP Soe sudah melahirkan 415 Sarjana Pendidikan.”,
“Upacara
wisuda kali ini juga merupakan upacara wisuda yang spesial, dan merupakan
wisuda yang terakhir bagi STKIP dalam status sebagai sekolah tinggi karena
STKIP telah beralih bentuk menjadi Institut Pendidikan Soe.” Jelas Arit Billik
Ketua STKIP
Arit Billik juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi
Nusa tenggara timur dan Pemerintah Kabupaten Timor tengah Selatan serta semua
Stakeholder yang selalu mendukung pendidikan di Kabupaten Timor tengah Selatan,
“Terimakasih
buat Pemerintah Provinsi Nusa tenggara timur dan juga Pemerintah Kabupaten
Timor tengah Selatan serta semua Stakeholder yang selama ini terus mendukung STKIP
hingga hari ini bisa kembali melakukan wisuda yang ke-VI di tanggal 16 Desember
2022.”
“Berubahnya STKIP
Soe menjadi Institut Pendidikan Soe, diharapkan bisa membantu pemerintah dan
masyarakat untuk meningkatkan pendidikan dan serta sumber daya manusia di Timor
tengah selatan dan Nusa tenggara timur. Semoga Tuhan menolong kita semua.”,
“Dalam
wisuda kali ini ada empat orang mahasiswa menjadi lulusan terbaik di masing-masing
program studi. Sedangkan untuk IPK tertinggi, di raih oleh mahasiswi dari
program studi pendidikan biologi dan program studi matematika dengan IPK 3,91. Atas
prestasi yang mereka peroleh, pihak kampus bersama bank BRI dan Bank Mandiri
memberikan perhatian kepada mereka dalam bentuk tali Asih” Pungkas Arit
Ir. Emilia Nomleni,
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Nusa tenggara timur yang hadir pada
kegiatan tersebut sangat mengapresiasi kehadiran dan perjuangan STKIP Soe bagi
dunia pendidikan di Kabupaten Timor tengah Selatan,
“Kita patut bersyukur
pada Tuhan, bahwa pada hari ini atas ijin-Nya hari ini STKIP Soe bisa
melahirkan dan menyiapkan putra-putri kita yang terbaik untuk menjadi penerus
generasi bangsa, khususnya dalam dunia pendidikan dan ini semua adalah anugerah
Tuhan.”,
“Dalam rasa
kebahagiaan yang saat ini kita rasakan bersama para wisudawan dan orang tua,
kita semua tentunya tau bahwa perjalanan STKIP ini panjang sampai hari bisa
melakukan wisuda untuk yang ke enam kalinya”
“Ada begitu
banyak keterlibatan orang-orang hebat hingga STKIP bisa sampai pada titik ini,
kemudian berbicara tentang sumber daya manusia. Saya secara pribadi dan sebagai
Ketua DPRD Provinsi Nusa tenggara timur harus menyampaikan terima kasih kepada STKIP
Soe, karena STKIP Soe telah memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan yang sangat
luar biasa dengan telah enam kali melakukan wisuda dan telah melahirkan kurang
lebih empat ratusan sarjana dan calon-calon pendidik baik di NTT khususnya di TTS
dan juga diwilayah di luar NTT”,
“Secara
formal anda telah menerima ijazah, tetapi yang paling utama apakah dengan sehelai
surat yang telah anda terima anda bisa berguna bagi banyak orang. Itu menjadi
hal yang paling penting, karena pendidikan yang sebenarnya ketika anda sudah
keluar dan memegang ijazah.”
“Untuk itu
ketika anda sudah bekerja, anda akan bertemu dengan dua pilihan saat bekerja.
Apakah bekerja untuk pemenuhan kebutuhan, ataukah bekerja untuk melayani. Dua
hal ini sangat penting dan tidak bisa dipisahkan, karena kalau kita hanya
sekedar bekerja untuk mendapatkan pekerjaan, kita lupa bahwa kita juga sedang
menjadi orang-orang yang dituntut untuk bisa memanusiakan manusia yang lain.”
“Tetapi
percayalah, karena jika anda melakukan pelayanan dengan sungguh-sungguh. Semua
itu akan terbayarkan, karena tidak ada yang gratis bapak mama.”
“Karena itu,
kita percaya bahwa Tuhan yang memilih, Tuhan yang menetapkan. Tuhan akan
menuntun kemanapun anda pergi, selama anda melakukan itu untuk Tuhan.”
Anak-anak juga jangan dituntut untuk menjadi
ASN, biarkan anak-anak mencari sampai mereka sendiri menemukan apa yang telah
Tuhan siapkan untuk mereka. Bapak mama, saya ini bukan ASN tetapi Tuhan yang
kuasa berkenan untuk saya menjadi Ketua DPRD Provinsi Nusa tenggara timur.” Pungkas
Emilia Nomleni. (Yabes Nubatonis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar