Catatan
Mohammad Nasir :
ANTONINHO
Rangel da Silva, putra Timor Timur kelahiran 17 Agustus 1968 di Viqueque,
belakang ini mencurahkan pikiran dan tenaganya untuk warga Kabupaten Cianjur,
Jawa Barat yang menjadi korban gempa bumi 21 November 2022.
Dia
mendapat tugas dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dr. Dudung
Abdurachman, S.E., M.M, untuk memimpin penyaluran bantuan korban gempa di
Cianjur.
Antoninho
berpikir yang harus disalurkan bukan hanya saja materi, seperti bahan pangan
dan perlengkapan hidup, tetapi juga perlunya disalurkan energi positif,
penyembuhan berkaitan dengan kejiwaan yang terganggu akibat gempa bumi yang
menewaskan lebih dari 300 orang, dan memaksa ribuan warga mengungsi.
Karena
itu dia bersama tim juga melakukan healing (pemulihan) untuk masyarakat Cianjur.
“Kami sudah pergi ke Cianjur, dan melalukan healing dengan pendekatan psikologi
dan agama yang banyak mengajarkan kesabaran, dan selalu bersyukur,” kata
Antoninho, pria berbadan atletis yang enak diajak ngobrol itu.
Antoninho
kini berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen). Sedang jabatan yang dipercayakan
padanya sekarang adalah Wakil Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat
(KSAD) Bidang Manajemen Intelijen.
Baginya
bertugas di Cianjur yang bergunung-gunung-gunung, mengingatkan tanah
kelahirannya di Timor Timur dulu.
Di
Kabupaten Cianjur terdapat Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang membentang
dari Kabupaten Cianjur, Bogor hingga Sukabumi. Di Timor Leste yang terletak di
Pulau Timor, dulu bernama Timor Timur sebelum berpisah dengan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) juga punya daratan yang indah tapi sayang tidak di
kelola.
Beruntung
saya sebagai wartawan Kompas (1989- 2018) sempat menyusuri jalan raya mulai
kota Dili hingga Lospalos ketika kondisi jalan masih terawat mulus. Saya berada
di Timor Timur ketika meliput dinamika sosial-politik yang memanas menjelang
jajak pendapat tahun 1999 yang mengantarkan Timor Timur lepas dari Indonesia.
Dalam
perjalanan saya melihat pemandangan yang indah sepanjang kiri dan kanan jalan.
Perpaduan antara pantai, laut dan gunung terlihat indah. Keindahan Timor Timur sulit disampaikan lewat
kata-kata. Tidak cukup kata untuk
menggambarkan realitas keindahan alamnya.
“Saya
selalu mengatakan Timor Timur itu indah. Dulu saya tinggal di Dili. Saya suka
menyebut nama lama Timor Timur,” kata Antoninho sambil menunjukkan gambar
pantai dan gunung di sampul bukunya tentang parawisata di Nusa Tenggara Timur
(NTT) yang mirip dengan Timor Timur ketika berbincang-bincang dengan tim
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di kantornya, Markas Besar TNI Angkatan
Darat, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis petang (8/12/2022). Kunjungan tim
SMSI dipimpin Ervik Ari Susanto, selaku penasihat SMSI Pusat.
Antoninho menyebut dirinya lahir di Timor Timur sebagai putra daerah yang tahu banyak tentang
Timor Timur. Dia bersemangat ketika menjelaskan tentang nasionalisme
Indonesia, membangun toleransi yang
hakiki dan melihat sudut pandang keberagaman dan perbedaan suku, ras, agama,
dan budaya sebagai sebuah keindahan dan kekuatan dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika dan Pancasila.
Kembali
ke tugas dia ke Cianjur. Dalam menjalankan tugas memimpin penyaluran bencana
gempa bumi, termasuk bantuan yang berasal dari Kepala Staf Angkatan Darat
(KASAD), dia diperintahkam untuk
mengerahkan pasukan bermotor yang terdiri atas prajurit Batalyon Raider
300, pasukan elite Infanteri, yang bermarkas di Kecamatan Karangtengah,
Kabupaten Cianjur.
Mereka
dengan sepeda motor menyalurkan bantuan ke lokasi yang sulit dijangkau
kendaraan roda empat. Dibantu para relawan dari unsur masyarakat, termasuk relawan dari IOF (Indonesian Offroad
Federation) Jakarta, Relawan dari LRCI ( Land Rover Club Indonesia) Jakarta,
Relawan dari Tim Motor Trabas Club Cianjur dan Garut, sehingga pekerjaan
distribusi bantuan paket pangan dan kebutuhan lainnya segera teratasi.
Prajurit
TNI-AD bergandeng tangan dengan masyarakat dalam menyalurkan bantuan. “Semua
terlaksana dengan lancar dan efektif,” tutur Antoninho lulusan Akademi Militer
(Akmil) angkatan 1992 dari kecabangan infanteri itu.
Antoninho
pernah berdinas di Batalyon Infanteri 408/Suhbrastha dan Batalyon Infanteri
410/Alugoro.
Dia
juga pernah menjadi instruktur perang di Pusat Pendidikan Infanteri Bandung.
Lulusan
Magister (S2) di
Universitas
Pertahanan ini
selain
pernah bertugas di Timor Timur, dan Aceh, juga pernah bertugas di luar negeri,
yakni Italy
(2008),
Swiss (2008), Brazil (2009), dan China (2017).
Selamat
bertugas Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva.S.IP.,M.Han. Semoga sukses selalu. (Penulis adalah
Sekretaris Jenderal SMSI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar