TTS-$P, Jumat, 27 Januari 2023 sekitar pukul 11.00 Wita, Kekerasan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di salah satu desa dalam wilayah Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Informasi yang diperoleh media ini dari Kepala Desa NT mengatakan bahwa kejadian yang tidak wajar ini terjadi di hari Jumat, 27 Januari 2023 sekitar jam 11.00 Wita di rumah pelaku ADT yang adalah kerabat korban sendiri.
“Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang pendamping P3A, YM saat itu, ia bersama tim P3A melakukan sosialisasi kekerasan perempuan dan anak di sekitar rumah pelaku. Saat itu sosialisasi sedang berjalan, Y. M. hendak meminta air bersih di sebelah rumah pelaku untuk memasak karena ada beberapa orang tua dan anak yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut”
“YM saat melewati rumah pelaku, tiba-tiba mendengar suara tangisan dari dalam rumah namun Y. M. tidak menghiraukan. Saat YM kembali meminta air, Ia masih mendengar suara tangisan lagi dan minta tolong”
“Ia mendekati dan melihat pintu dalam keadaan terkunci dari luar. Y. M. mendekati jendela dan melihat dari atas boveng jendela ternyata korban YN yang tergeletak di bawah tempat tidur dengan posisi tangan dan kaki diikat. Kaki korban diikat menggunakan tali rafia sedangkan tangan korban diikat menggunakan tali jaket”
“Karena takut membuka pintu, ia memanggil beberapa orang tua dan aparat desa yang sedang mengikuti sosialisasi tersebut untuk membantu anak tersebut. Kades lalu membuka paksa rumah tersebut bersama warga, hingga didapati Korban sangat lelah dan tidak bisa berbicara diduga lapar.”
“Selain lelah dan tidak bisa bicara, diketahui ada beberapa luka memar pada bagian kepala dan kaki Ada beberapa luka memar di bagian kepala dan kaki bengkak akibat ikatan tali yang kuat”
Dari pantauan media ini, pelaku mengakui kesalahannya karena banyak beban dalam rumah tangga. Pelaku harus menghidupi 4 orang anak, yakni 2 orang anak masih dalam bangku pendidikan dan 2 orang termasuk korban masih berumur 2 tahun lebih,
"Saat itu saya tidak tahu apa yang ada di pikiran saya sehingga saya bisa melakukan hal yang tidak pantas itu, Saya minta maaf kepada para Aparat Desa dan ada beberapa orang tua yang ada saat kejadian itu."
Pelaku melanjutkan "Khusus buat Bapak Desa saya minta maaf yang sebesar-besarnya dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya." (Marfin Honing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar