TTS-$P, Direncanakan sejak tahun 2021 oleh tim pembangunan gedung kantor dan pastori Klasis soe timur, Jumat(3/2/2023) bertempat di Desa Nule Kecamatan Amanuban Barat. Gubernur Nusa Tenggara Timur berkenan melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung kantor dan pastori Klasis Soe Timur.
Sesuai pantauan media ini, Ketua Panitia Pembangunan yang diwakilkan oleh Jean Neonufa pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa dana awal pembangunan gedung ini bersumber dari dana jemaat dan telah direncanakan sejak tahun 2021,
“Dengan jumlah 26 Jemaat, 56 mata jemaat yang tersebar di dua kecamatan Amanuban Barat dan Kecamatan Kuatnana. Rencana pembangunan gedung ini, sudah direncanakan panitia sejak tahun 2021 dengan dana awal senilai 49 juta yang bersumber dari Jemaat serta kita targetkan bisa selesai dalam waktu satu tahun”, Jelas Jean Neonufa
“Mewakili semua tim pembangunan gedung kantor dan pastori Klasis Soe Timur beserta Ketua Klasis dan Semua Pendeta, kami mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Besar Selan yang telah memberikan tanah untuk dibangunnya gedung ini”
“Untuk diketahui, bahwa atas saran dari Bapak Gubernur. Pada desain bangunan ini, akan dibangun dan dilengkapi juga dengan sarana pendidikan dalam hal ini PAUD sesuai arahan Bapak Gubernur” Pungkas Jean
Ditempat terpisah, Sekertaris Sinode GMIT Pdt. Yusuf Nakmofa dalam suara gembalanya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dan mendukung hingga kegiatan pembangunan bisa mulai dikerjakan, terlebih kepada anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan yang pro aktif mendukung hingga berdirinya Klasis Bungsu Soe Timur,
“Majelis Sinode GMIT mengucapkan terima kasih kepada anggota DPRD yang pro aktif mendukung hingga berdirinya Klasis bungsu Soe Timur yang merupakan pemekaran dari Klasis Soe”,
“Kegiatan peletakan batu pertama pembangunan gedung kantor dan pastori Klasis Soe Timur ini merupakan simbol kebersamaan jemaat yang mulai terbangun diatas landasan Kasih serta mulai membangun rasa dan mengikat hati. Klasis bungsu Soe Timur ini, kita ketahui bahwa merupakan pemekaran dari Klasis Soe. Untuk itu dengan kegiatan peletakan batu pertama ini, kita yakin betul bahwa Yesus Kristus Tuhan kita merupakan tiang utama dalam pembangunan ini dan setelah gedung ini selesai dikerjakan kita berharap bisa menjadi rumah bersama bagi Abdi-abdi Allah” Ucap Sekertaris Sinode GMIT
“Sehingga, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan gedung kantor dan pastori Klasis Soe Timur. Sinode GMIT akan menyumbang dua puluh juta rupiah, dan ini biasanya kita berikan untuk setiap kegiatan pembangunan dalam wilayah Sinode GMIT”
“Mewakili Ketua Sinode GMIT, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Nusa Tenggara Timur yang walaupun dengan berbagai kesibukannya. Bisa meluangkan waktu untuk hadir, dalam acara ini. Pungkas Pdt.Yusuf Nakmofa
Sebelum melakukan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan gedung kantor dan pastori Klasis Soe Timur, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtillu Laiskodat dalam Sambutannya mengatakan bahwa Gereja harus berbeda, bukan saja membangun gedung tetapi harus bisa membangun jemaatnya,
“Gereja harus mulai berubah, khotbah jangan monolog tetapi Dialog. Sehingga pesan yang disampaikan kepada jemaat melalui isi Alkitab bisa dipahami oleh masyarakat dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari”,
“Pendeta adalah pengajar, jadi sebagai pengajar. Pendeta harus mampu untuk mengajarkan kepada jemaat, dari hal yang Abstrak sampai pada hal yang kongkrit”,
“Saya harap desain bangunan gedung kantor dan pastori Klasis Soe Timur, harus memperhatikan semua aspek dan dampak. Untuk itu, kasilah desain gambar tersebut ke orang yang ahli dalam bidang tersebut dan orangnya tentu yang berbasis ilmu Sarjana Teknik Sipil” Ucap Viktor Bungtillu Laiskodat
“Masih menurut Orang Nomor satu Nusa Tenggara Timur, gereja harus bisa berkolaborasi sehingga kualitas pembangunan harus diperhatikan agar dengan kualitas pembangunan yang baik bisa menunjukkan adanya kecerdasan peradaban. Karena itu, Gereja harus terus maju dan berbenah”
“Selain membangun gedung ini, Penurunan angka stunting juga harus menjadi perhatian kita bersama. Sehingga dari pembangunan gedung ini, bisa menjadi simbol perjuangan, simbol kecerdasan dan simbol martabat”
“Karena itu jangan melakukan sesuatu untuk orang melihat kamu itu baik, tetapi kamu lakukan karena kamu sedang mengerjakan keselamatannya itu lebih mahal daripada kamu buat untuk orang bilang itu baik.” Tutup Viktor Bungtillu Laiskodat
Informasi yang dihimpun media ini, pembangunan gedung kantor dan pastori Klasis Soe Timur tersebut akan menelan anggaran kurang lebih Rp. 912.000.000,00 (Yabes Nubatonis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar