TTS-Soepost.com, Pengadilan Agama (PA) Soe tidak pernah berhenti dalam melakukan public compaign pembangunan Zona Integritas (ZI). Berbagai macam stake holder dan mitra kerja pun tidak luput dari pemberian sosialisasi. Hal ini merupakan bentuk kesungguhan PA Soe dalam membangun ZI menuju Wilayah Bebas dari Korupsi atau WBK.
Acara dimulai tepat pukul 09.30 Wita, dengan menampilkan Gambus khas Alor Pantar, dilanjutkan Tari perang Cakalele dan Tari Lego-Lego, serta penyematan selendang kain adat Alor kepada Dr. Mahar, Asisten Daerah I dan Ketua MUI.
Aba L. Anie selaku Umum IKAP Kabupaten TTS, dalam sambutannya menjelaskan IKAP ini merupakan organisasi bagi masyarakat asal Alor Pantar yang merantau di Kabupaten TTS.
Ia menambahkan, biasanya kalau ada acara keagamaan seperti Natal, maka seluruh panitianya adalah saudara kami yang beragama Muslim. Begitu pun sebaliknya, bila ada kegiatan halal bihalal atau hari raya Islam, maka seluruh panitianya berasal dari umat Nasrani.
Sebagai penutup, ia berharap seluruh masyarakat asal Alor Pantar untuk terus menjaga tradisi dan adat untuk menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Kita sama-sama merantau di Soe, untuk itu dimana langit dijunjung disitu bumi dipijak jadi mari Bersama-sama membangun Kabupaten TTS untuk lebih baik dan sejahtera, pungkasnya.
Sementara itu, Dr. Mahar memberikan ceramah tentang indahnya kerukunan dan toleransi untuk membentuk kesucian hati. Dalam ceramahnya pula, ia menjelaskan bahwa halal bihalal ini bukan hanya milik Islam saja, sebab halal bihalal ini adalah asli tradisi milik bangsa dan negara. Di Negara Jazirah Arab tidak ada bahasa halal bihalal, halal bihalal ya adanya di Indonesia. Para tamu undangan pun memberi tepuk tangan.
“Tahun 1948, saat terjadi krisis politik dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa, atas inisiatif KH. Wahab Hasbullah dari Jombang. Presiden Soekarno mengadakan acara halal bihalal untuk pertama kalinya. Seluruh tokoh politik elemen bangsa hadir, tidak memandang suku, agama, ras maupun warna kulit. Semua hadir dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan Indonesia” sambungnya.
Dikatakan, halal bihalal ini merupakan adat kita. Disini tempat kita berjumpa dengan saudara, kerabat maupun teman. Kita bisa saling meminta maaf, memberikan informasi yang baik, bercanda dan bersuka cita.
“kalau kita sudah duduk bersama, ngobrol bersama, saling memberi maaf, itu kan indah. Kekuatan utama kita sebagai negara kepulauan dan Multi etnis, bukan dari sisi hebatnya militer, tetapi dari sisi kebersamaan dan kerukunan ini” terangnya.
“untuk halal bihalal selanjutnya, saya berharap ajang ini bukan lagi hanya sebagai rutinitas semata. Tetapi untuk saling memberi dan saling menguatkan. Kalau ada saudara kita yang lemah ekonominya, mari kita bantu. Kalau ada saudara kita yang sedang kesulitan, mari kita bersama sama hilangkan sakit itu. Kalau ada saudara kita yang maju sebagai calon legislatif maupun eksekutif, mari kita dukung dan sukseskan”, diiringi tawa dan tepuk tangan dari undangan.
Ibarat menyelam sambil minum air. Dr. Mahar juga melakukan sosialisasi singkat mengenai pembangunan zona integritas PA Soe kepada masyarakat Alor Pantar.
Disampaikan, saat ini Pengadilan Agama Soe sedang membangun zona integritas menuju WBK. Saya mohon do’a dan dukungan dari seluruh yang hadir disini, agar PA Soe sukses meraih WBK bahkan sampai WBBM.
“Saya minta tolong Papa, Mama, Ade, Kaka nyong dan Kaka nona. Apabila dong tahu ada praktik KKN, Suap, Pungli, Gratifikasi, Jual beli perkara maupun hal lain yang melanggar hukum, tolong sampaikan kepada saya”. Pinta Dr. Mahar yang juga Ketua ZI PA Soe.
“saya jamin dan pastikan, kalau ada aparatur saya yang praktik KKN, Suap, Pungli, Gratifikasi, Jual beli perkara, akan saya sikat dan proses hukum yang seberat-beratnya” tutupnya.
Terpantau, lebih dari 300 tamu undangan yang hadir. Sedianya Kapolda NTT Irjen. Pol. Drs. Johanis Asadoma, S.IK., M.Hum. hadir, namun berhalangan karena masih di Labuan Bajo untuk pengamanan KTT Asean.
Bupati Timor Tengah Selatan hadir di wakili oleh Asisten Daerah I, Denny Nubatonis, S.Sos.. Tampak duduk dalam kursi kehormatan, Ketua MUI, Ketua Syuriah PCNU, Ketua PD Muhammadiyah, Ketua DMI, Ketua Gereja, Para Imam Masjid, Pastor dan Pendeta, juga ormas-ormas yang ada di Kabupaten TTS. (Red. Aulia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar