Penulis Irma Nomlene
Embun pagi memandikan pohon-pohon
Daun menari-nari kegirangan
Tatkala semilir angin membelai
Ranting-ranting pun menari mengikuti alunan lagu
Seketika itu, sang Surya muncul memberi cahaya
Teriknya seperti membakar kulit
Pohon-pohon memayungi setiap orang dibawahnya
Tiba-tiba awan berkejar-kejaran, mentari seakan menghilang
Awan-awan pun menghitam
Bunyi rinai terdengar rintik! rintik
Datang menari-nari diperkampungan, tanah dan bumi pasrah menerima takdirnya
Sedangkan gemericik hujan terus bernyanyi
Dan petir pun menakut-nakuti
Dinginnya angin menusuk hingga ke tulang
Waktu terus berjalan!
Matahari, bulan dan bintang bercumbu mengiringi hari-hari kita
Sadarkah? kita akan memasuki pesta kembang api
Yang melompat-lompat dilangit malam dan menanti pergantian tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar