TTS|Soepost.com, Tiba di depan rumah tradisional depan Benteng None tepatnya di RT.24/RT.06 Dusun C Desa Tetaf Kecamatan Kuatnana Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, saya bersama teman kuliah yang sementara melakukan Observasi bertemu dengan Nenek Kornalia Betty yang sesuai penuturan dari anaknya Nenek Kornalia telah berumur kurang lebih 120 Tahun.
Dalam usia lanjut Kornalia Betty hidup bersama anak perempuan (T) dan dua orang cucunya di sebuah gubuk yang berdekatan dengan rumah tempat kami melakukan Observasi. Awal bertemu dengan Nenek Kornalia yaitu pada saat saya hendak mampir ke rumah yang ada didepan tempat penelitian kami untuk bertanya tentang siapa penjaga dari tempat ( Benteng None) kami melakukan observasi.
Ketika saya masuk dan bertemu dengan Ibu dari anak Nenek Kornalia untuk bertanya dalam rumah tersebut, saya melihat nenek Kornalia sedang tidur ditempat tidur yang "tidak layak". Rumah tempat nenek dan anaknya serta kedua cucunya tinggal berukuran satu air, saya melihat ada tungku (3 batu yang digunakan untuk memasak) dan juga segala hal perabotan rumah tangga di simpan dalam gubuk kecil itu berdekatan dengan tempat tempat tidur. Bahkan segala aktivitas baik memasak dan menyimpan barang-barang mereka satukan dalam rumah kecil tersebut.
Setelah itu, saya mendekati Nenek Kornalia dan menyapa serta memberi salam (dalam bahasa Dawan Amanuban). Ternyata nenek Kornalia masih bisa duduk selayaknya lansia yang masih kuat dan meskipun dalam keadaan yang sudah tua sekali, namun pendengaran dari nenek masih sangat jelas dan nenek pun menjawab pembicaraan saya.
Dari tulisan ini, saya berharap kepada Pemerintah setempat untuk dapat memperhatikan keadaan nenek Kornalia yang seharusnya dalam usia seperti itu dapat tinggal ditempat yang layak, aman dan nyaman. Apalagi kita sedang berada dalam musim penghujan, derasnya hujan pasti dapat menyusahkan nenek berusia 120 tahun tersebut dikarenakan gubuk yang sudah rewot. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar