Penulis NL
Editor Yabes Nubatonis
TTS-Soepost.com - Peresmian gedung prototype UPT Puskesmas Ayotupas, yang dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2023, membawa kebanggaan bagi masyarakat Ayotupas Kecamatan Amanatun Utara.
Pasalnya, pembangunan gedung yang menelan anggaran sebesar 8 miliar dianggap sangat megah, karena gedung yang diperuntukan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat Amanatun Utara, adalah salah satu gedung yang terkesan mewah diseanteru masyarakat Kecamatan Amanatun Utara.
Acara peresmian yang ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti yang berlangsung pada rabu, 27/03/2024 oleh Pj. Bupati Timor Tengah Selatan Serperius Edison Sipa,M.Si didampingi Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten. TTS, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten. TTS, Forkompimda TTS anggota DPRD Kabupaten TTS Deksi A. Letuna,S.Pd.K, Camat Amanatun Utara dan turut disaksikan oleh Mantan Bupati Timor Tengah Selatan, Epy Tahun, unsur lintas sektor kecamatan Amanatun Utara, tokoh adat, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat serta staf dan karyawan-karyawati puskesmas ayotupas.
Gedung megah dengan desain berstandar protype yang dibangun dengan dana sebesar 8 miliar dari anggaran pusat, sangat disayangkan karena acara peresmian yang dihadiri pejabat teras daerah dan jajaran, harus didukung kelancarannya dengan kontribusi biaya konsumsi peresmian dari staf pegawai ASN dan Non ASN pada puskesmas ayotupas.
Berdasarkan informasi yang himpun Team media SoEpost, bahwa biaya konsumsi dan ceremonial peresmian yang semestinya disiapkan oleh pihak pelaksana proyek, justru tidak diketahui. Ironisnya kelancaran acara seremonial peresmian harus didukung dengan kontribusi dari staf pegawai, bidan dan perawat yang ada dipuskesmas Ayotupas.
Kepada media soe-post dari sumber terpercaya yang tidak mau identitasnya disebutkan dalam pemberitaan ini pada senin, 01/04/2024, yang ditemui Team SoEPost dikediaman keluarganya di kota soe, kepada SoE-post, ia (sumber-red) mengatakan bahwa biaya peresmian gedung prototype baru puskesmas ayotupas ada biayanya tapi tidak diketahui. Sehingga staf dan jajaran bidan dan perawat ASN dan Non ASN berkontribusi per orang 150.000 demi mendukung kelancaran peresmian gedung prototype puskesmas, selain kontribusi uang tunai, ada juga kontribusi barang berupa selendang.
"Informasi uang peresmian ada dari kontraktor su kasih, hanya sonde tau itu uang dimana. Makanya staf pegawai dipuskesmas 1 orang kasih 150.000 sebagai kontribusi, selain uang ada staf juga yang kumpul selendang kecil" *ujar sumber-red*
Meski demikian, sumber menyebutkan jika kontribusi tersebut dikeluhkan oleh tenaga medis (bidan & perawat) non ASN, karena hajatan tersebut dianggap membutuhkan biaya, dan seharusnya sudah ada anggarannya, namun mengapa musti berimbas bagi mereka yang berpenghasilan sebagai Non ASN harus dibebani kontribusi untuk kelancaran acara tersebut.
Sampai dengan berita ini diturunkan, kepala UPT Puskesmas Ayotupas Eduard Nomleni belum dapat dikonfirmasi Team Soe-post.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar