Editor Redaksi Soe Post
TTS||Soepost.com,- Diduga karena melanggar kesepakatan bersama antara pihak Sekolah dalam hal ini Kepala Sekolah Mary A. Tunliu, S.Sos dan tokoh masyarakat Alexsander Nabuasa yang dibuat beberapa kali secara tertulis, gedung sekolah menengah kejuruan negeri Pollo yang baru dikerjakan tahun 2023 dan tinggal menunggu proses finishing terancam tidak bisa dipergunakan.
Pasalnya Alexander Nabuasa merasa dirinya telah ditipu oleh Kepala Sekolah yang tidak menjalankan isi kesepakatan yang telah disepakati bersama.
“Sesuai isi kesepakatan bersama terkait pekerjaan pembangunan gedung SMK Negeri Pollo secara swakelola, saya sebagai tokoh adat yang merelakan lokasi tanah tersebut sesuai kesepakatan ditunjuk menjadi salah satu anggota Panitia Pembangunan.”,
“Dalam posisi sebagai salah satu anggota panitia pembangunan pada kesepakatan bersama saya dipercaya untuk mencari pekerja untuk beberapa item pekerjaan, itu saya lakukan tetapi yang terjadi justru Kepsek berbuat lain.” Ucap Alexander Nabuasa saat ditemui media belum lama ini.
Masih menurut Alexander Nabuasa, “Tidak hanya itu, untuk upah pekerja pada item pekerjaan gedung sekolah. Saya yang cari pekerja, saya yang sepakat harga untuk tukang kerja tetapi setelah selesai kerja Ibu Kepsek yang bayar. Pertanyaannya sisa uang diluar kesepakatan saya dan tukang yang harusnya menjadi hak saya dikemanakan. Masa ibu Kepsek hanya mau enak saja, dan saya tidak dapat apa-apa. Itu upah tukang saya yang lobi dan komunikasi dengan tukang dan sepakat harga untuk upah kerja, terus ibu Kespek yang tidak tau apa-apa hanya mau dapat enak saja bagaimana.” Ucap Alexander Nabuasa
“Selain itu, ada juga beberapa hal yang ibu Kepsek lakukan tidak sesuai kesepakatan bersama, sehingga jika ini tidak diselesaikan secara baik-baik oleh Ibu Mary Tunliu yang terhormat. Kami pasti ambil langkah agar hak nya kami bisa terjawab, itu hak kami bukan hak ibu. Jangan semua hal teman-teman lain hanya ada nama di struktur tapi pelaksanaan Ibu yang atur semua. Ada juga yang lain soal pengadaan bahan lokal baik material, angkutan, pajak yang dikenakan ada yang aneh. Jika tidak diselesaikan baik-baik, kami minta maaf gedung sementara biar kami segel sampai persoalan ini kita selesaikan.” Tegas Alexander Nabuasa
Hingga berita ini dilansir Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Pollo Mary A. Tunliu, S.Sos yang dihubungi media ini via WhatsApp hanya membaca Chatting Tim media dan tidak merespon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar