Editor Redaksi Soe Post
ATAMBUA-Soepost.com,- Mengantisipasi tantangan krisis pangan dimasa depan, perlu direspon dengan inovasi berbasis teknologi modern. Kondisi demikian, tentu membutuhkan lahan. Namun tidak mengabaikan pentingnya pelestarian ekosistim alam dan sumber daya air, demi menjaga keberlanjutan alam untuk kebutuhan vital, air bersih, pertanian, peternakan dan perkebunan bagi masyarakat.
Dalam menjawab tantangan tersebut, Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, Kolonel Simon Petrus Kamlasi (SPK), bersama masyarakat di Tapal Batas Negara Republik Indonesia - Republik Demokratik Timor Leste (RI - RDTL). membuka lahan pertanian seluas 12 hektar untuk pertanian teknologi modern berbasis Integrated Farming System (IFS) sistem pertanian terpadu.
Pembukaan lahan pertanian ini dihadiri langsung oleh Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana korem.161/WS Kupang, disaksikan oleh Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, Kolonel Simon Petrus Kamlasi (SPK) dan istri, turut hadir Kasi Ops Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf. Herwin Rizayan Iszal, S.I.P., M.Si., Dandim 1605/Belu Letkol Arh.Suhardi dan istri, serta diikuti melalui Vicon bersama Kodim 1621/TTS, Kodim 1604/Kupang, khususnya Koramil 1604-08/Sabu Raijua.
Kepada wartawan disela-sela acara tersebut, kamis, 18/04/2024. Kasrem 161/Wira Sakti Kupang mengajak masyarakat untuk turut serta menikmati, menjaga, melindungi dan menghindari pengrusakan alam sebagai upaya keberlangsungan alam dan air yang dimanfaatkan untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat.
"Segala yang telah diberikan kepada kita, mari kita jaga bersama agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kebutuhan air bersih dan pertanian. Menebang pohon secara sembarangan harus dihindari, dan mari kita bersama-sama menjaga sumber air yang telah kita miliki untuk kepentingan masyarakat," ungkap Kasrem.
Kolonel SPK menambahkan bahwa 12 hektar lahan pertanian yang dibuka hari ini akan menjadi Integrated Farming System (IFS) atau sistem pertanian terpadu, sehingga akan terjadi keterkaitan antara tanaman perkebunan/pangan/hortikultura, ternak, dan perikanan untuk mencapai agroekosistem yang mendukung produksi pertanian, menuju peningkatan ekonomi, pelestarian sumberdaya alam, serta kemandirian dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
"Kami akan membuat Integrated Farming System (IFS) sehingga dapat membantu pemerintah di masa depan. Kami memprediksi bahwa program penyediaan makanan tambahan untuk masyarakat oleh pemerintah akan disambut dengan baik oleh masyarakat, termasuk setiap harinya harus ada sayur, telur, dan ikan yang diproduksi di sini untuk mendukung program pemerintah yang berkelanjutan,"jelasnya.
Selain itu, SPK menambahkan bahwa adanya inovasi sistem pertanian terpadu, maka sumber daya manusia (SDM) potensial dengan sejumlah pengalaman dari luar negeri dapat mengaplikaskan pengalamannya, sekaligus inovasi ini menjadi replika bagi daerah lain.
"Ada tenaga kerja dari wilayah ini yang bekerja di luar negeri, sehingga teknologi smart farming yang mereka pelajari di luar negeri dapat diterapkan di sini. Karena lahan ini menggunakan sumber energi terbarukan solar cell dan alat teknologi lainnya. Sehingga lahan ini bisa menjadi contoh dan bisa direplika di daerah-daerah lain.
Integrated Farming System (IFS) atau sistem pertanian terpadu merupakan konsep yang mengintegrasikan berbagai kegiatan dalam subsektor pertanian, tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya yang mendukung produksi pertanian, pertumbuhan ekonomi, pelestarian sumber daya alam, serta kemandirian dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
Kegiatan tersebut tidak hanya menandai pembukaan lahan baru, tetapi juga menegaskan komitmen untuk menjaga keberlanjutan ekosistem alam dan sumber daya air guna mendukung kehidupan dan pertanian di wilayah tersebut.
Setelah acara pembukaan lahan dan vicon bersama, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pekerjaan bak penampungan air sekaligus penyerahan pompa solar cell bagi masyarakat kelompok tani setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar