TTS | Soepoat.com, - Darurat dengan sarana prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar (KBM), Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bes'ao butuh perhatian serius pemerintah.
Dengan kondisi gedung dan ruang belajar darurat dan terbatas, sekolah dasar Negeri (SDN) dipedalaman Kot'olin. Tepatnya di desa O'obibi, Kecamatan Kot'olin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, membutuhkan perhatian serius dari pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Keterbatasan gedung dan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar (KBM), tidak membatasi semangat peserta didik kelas 6, untuk mengikuti ujian sekolah (US) tahun anggaran 2024.
Pantauan awak media soepost.com, selasa (13/05/2024). Pelaksanaan ujian sekolah (US), yang akan berlangsung selama 5 hari, mulai tanggal 13 mei, akan selesai pada tanggal 17 mei 2024. Peserta yang mengikuti ujian tersebut sebanyak 9 orang peserta didik.
Ada sembilan mata pelajaran yang diuji dalam ujian sekolah (US) tersebut, yaitu Bahasa Indonesia, Agama, IPA, PKN, Matematika, Seni Budaya, IPS, Pjok, dan Muatan Lokal.
Kepala Sekolah SD Negeri Bes'ao, Alexander Liufeto, S.Pd, yang ditemui soepost.com diruang kerjanya, mengatakan bahwa meski kondisi gedung dan ruang belajar darurat, tidak membatasi semangat belajar peserta didiknya untuk mendapatkan pendidikan.
"Gedung yang kita miliki saat ini sangat darurat dan terbatas. Namun tidak mengurangi semangat anak-anak ditempat ini untuk bersekolah" ungkap kepsek Liufeto.
Meski keterbatasan dan kondisi sarpras yang darurat dan terbatas, Kepsek Liufeto konsisten agar peserta didiknya mengikuti Ujian Sekolah (US) dengan baik.
"Dengan kondisi yang ada, kami tetap lakukan ujian sekolah. Hasil ujian dari sembilan orang siswa, menjadi ukuran standar penilaian guru terhadap kemampuan siswa setelah melalui proses pembelajaran selama 6 tahun duduk dibangku sekolah dasar (SD)."ungkap Liufeto sembari menatap kondisi gedung dan berharap, ada perhatian pemerintah daerah untuk membantu pembangunan gedung belajar yang layak bagi sekolah yang dipimpinnya.
Mengenai pembiayaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang sedikit, Liufeto mengakui jika jumlah peserta didiknya hanya 70 orang sesuai laporan data dapodiknya. Kondisi ini berpengaruh terhadap penerimaan dana BOS setiap tahun anggaran.
Waktu yang sama anggota komite SD Negeri Bes'ao, Melkisedek Nomleni, mendukung penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik di SDN Bes'ao.
"Komite sebagai mitra sekolah, dan mewakili orang tua peserta didik, kita mendukung kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan mutu untuk menghasilkan SDM berkualitas dikemudian hari". Ujar Nomleni.
Terkait kondisi gedung SDN Bes'ao yang sangat memprihatinkan, Nomleni mengakui bahwa peran komite berjalan dengan sebatas melakukan yang bisa dilakukan.
"Kita memahami kondisi bangunan gedung ruang belajar yang ada, peran komite dan orang tua, ketika kepala sekolah membutuhkan, maka komite bersama masyarakat hadir membantu membangun gedung darurat. Dan karena itu, kami berharap dan memohon perhatian pemerintah daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, untuk memperhatikan sarana dan prasarana belajar di SDN. Bes'ao". Pinta Komite SDN Bes'ao.
Terpisah Ketua panitia pelaksana ujian sekolah (US), Yuvinta A. Selan, S.Pd, mengatakan bahwa peserta didik sudah dipersiapkan sebelum menghadapi pelaksanaan Ujian Sekolah (US).
"Kita sudah persiapkan anak-anak sejak februari, sebelum menghadapi ujian. Persiapan meliputi Les tambahan materi dan simulasi pengisian soal dari mata pelajaran sebagai upaya menambah pengetahuan peserta didik untuk mengikuti ujian" Terang Juvinta.
Selain ujian tulis untuk mengetahui pengetahuan siswa, adapun ujian praktik guna mengetahui kemampuan pengetahuan dan ketrampilan peserta didik pada lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar