KONSEP KEBEBASAN JHON STAURT MILL DALAM MENANGGAPI PEMERINTAH ANTI KRITIK - SOE POST

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 19 Juni 2024

KONSEP KEBEBASAN JHON STAURT MILL DALAM MENANGGAPI PEMERINTAH ANTI KRITIK



Penulis : Wensislaus Jandi


Biografi Singkat Jhon Staurt Mill


Jhon Staurt Mill Lahir di London, Inggris pada tahun 1806, dikenal sebagai Jhon Staurt Mill atau  J.S. Mill dikenal sebagai seorang tokoh politik dan filsuf etika yang beraliran utilitarian. John Stuart Mill pernah bergabung dengan “lingkaran studi utilitaris”. 


Studi ini dibuat semasa dengan Jeremy Mill masih hidup. John Staurt Mill kemudian tutup usia di Avignon Prancis, diusia yang terbilang masih cukup matang 67 tahun (1873). Mill meninggalkan banyak karya yang cukup monumental dan masih tetap menjadi bahan diskusi hingga sampai hari ini. Dalam dunia politik sendiri, Mill menulis tentang etika politik dengan judul "On Liberty" pada tahun 1859. 


Dalam karyanya tersebut, Mill membahas mengenai nilai-nilai individu yang bebas dari segala bentuk penindasan. Dalam karyanya mengenai On Liberty ia mencetuskan tiga konsep tentang kebebasan diantaranya adalah kebebasan berbicara, kebebasan mendapatkan pekerjaan, dan kebebasan berkumpul.


Konsep “Kebebasan  Berbicara” Jhon Staurt Mill


Kebebasan berpikir dan berbicara adalah salah satu keyakinan yang saling dipertahankan Mill. Ia mencurahkan hampir sepertiga bagian bukunya tentang On Liberty, untuk membahas bentuk kebebasan yang sangat vital ini, meski ia juga mengakui bahwa terkadang harus ada batasan-batasan tentang hal-hal yang boleh dikatakan seorang di depan umum. 


Bagi Mill hal pertama yang harus dicatat adalah tidak ada alasan yang dibenarkan untuk membungkam suatu pandangan meski kenyataan pandangan tersebut merupakan pandangan yang tidak populer. Adalah penting bahwa manusia bebas mengekspresikan pandangan karena: 

1). Pendapatnya mungkin benar, 

2). Meskipun pandanganya mungkin salah, ia tetap saja mengandung bagian kebenaran, 3). Apakah pendapatnya salah atau benar, ia telah mendorong pemikiran dan tanggapan baik.


Pemerintah Anti Kritik dalam menanggapi kebebasan berbicara bagi masyarakat di ruang publik (kritik terhadap kinerja Lampung yang tidak maju-maju)


Melalui chanel youtube, Provinsi Lampung viral di seluruh pelosok Indonesia karena pemuda yang bernama Bima mengkritik terhadap kinerja pemerintah Lampung. Video yang tersebar di youtube. Bima menyampaikan kritiknya tentang infrastruktur di Provinsi Lampung. Bima menuturkan hal-hal terkait infrastruktur seperti proyek yang mangkrak, jalan berlubang yang menghambat mobilisasi, masalah pendidikan, tata kelola pemerintah yang lemah, hingga kontribusi lampung pada sektor pertanian yang mendominasi namun dinilai fluktuatif oleh Bima. 


Satu hal yang memantik perhatian saya adalah setelah Bima mengkritik Pemerintah Lampung pemerintah setempat melaporkan Bima kepada polisi. Selain itu Bima juga melarang untuk mengkritik kinerja pemerintah Lampung. Inilah fakta yang sesungguhnya terjadi di Lampung pada tahun 2022 yang lalu. Melalui artikel ini menjadi jelas bahwa pembatasan kebebasan berbicara baik dalam ruang publik oleh pemerintah adalah suatu hal yang tidak benar karena membatasi kebebasan Masyarakat dalam berpendapat.


Pemecahan Masalah


Kebebasan adalah dambaan bagi semua orang. Namun kebebasan tersebut dapat membatasi oleh aturan-aturan tertentu.  Namun memiliki batasannya juga baik, agar kebebasan itu bisa dipertanggungjawabkan, baik itu kebebasan jasmani, kebebasan rohani, kebebasan normatif. Maka dengan melihat fakta di atas sebenarnya mau menunjukan atau mengafirmasi bahwa kebebasan manusia sesungguhnya ada tetapi juga memiliki batasan di dalamnya.


Berkaitan dengan kasus atau larangan terhadap pemuda yang bernama Bima adalah  salah satu bentuk membatasi kebebasan  masyarakat dalam menyampaikan pendapat dengan tujuan untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Bima adalah salah satu mahasiswa yang sedang berkuliah di Australia. Di dalam video Bima yang sedang mempresentasekan keadaan Kota Lampung dapat di lihat bahwa Bima adalah sosok yang kritis terhadap penilaian Pembangunan di Kota Lampung yang tidak maju-maju. 


Terkait dengan peristiwa di atas Jhon Staurt Mill dalam Esainya (1859) yang berbicara tentang kebebasan individu menekankan bahwa pentingnya individu untuk berekspresi menyampaikan pendapat. Bagi Mill meskipun pendapatnya mungkin salah ia tetap saja mengandung kebenaran.


Perihal tentang kritikan dari pemuda tersebut melalui media sosial terhadap Pembangunan di provinsi Lampung adalah bentuk keprihatinan, yang seharusnya pemerintah menanggapinya dengan antusias. Supaya keadaan kota Lampung mempunyai harapan untuk berkembang lebih baik lagi, khususnya bagian infrastruktur Pembangunan, peternakan, dan korupsi. Namun kenyataanya kritikan dari Bima justru pemerintah tidak ditanggapi secara positif karena dinilai tidak etis. Padahal dalam kritiknya berdasarkan fakta yang mengandung kebenaran karena dia melihat bahwa apa yang disampaikannya itu benar-benar terjadi di Lampung.


Kebebasan berpendapat adalah hal yang sangat penting dalam sebuah negara demokrasi khususnya di Indonesia. Dengan sistim demokrasi pemerintah seharusnya mendengar suara rakyat bukan malah mengintimidasi hak dan kebebasan masyarakat.  Fakta yang terjadi mengenai kasus Bima yang mengkritik kinerja pemerintah, dapat di lihat bahwa tanggapan pemerintah Lampung adalah bentuk kebijakan yang tidak benar dan mencerminkan pemerintah yang anti kritik. Dapat diartikan bahwa Pemerintah yang tidak menerima pendapat dari masyarakat adalah pemerintah yang cendrung pada otoriter atau kekuasaan. Pemerintah yang lebih memprioritaskan kelompok -kelompok tertentu dan individu. 


Karena itu, masyarakat perlu berpartisipasi aktif dalam ranah publik untuk menyuarakan pendapat. Adalah penting bahwa manusia bebas mengekspresikan pandangan karena : 

1). Pendapatnya mungkin benar, 

2) meskipun pandanganya mungkin salah, ia tetap saja mengandung bagian kebenaran, 3). Apakah pendapatnya salah atau benar, ia telah mendorong pemikiran dan tanggapan baik.   Dengan demikian  kritikan dari Bima Saputra adalah benar karena mengkritik kinerja pemerintah yang tidak maju-maju.


Kesimpulan


Unsur hakiki yang terdapat dalam diri manusia salah satunya adalah kebebasan. Manusia menemukan dirinya sebagai manusia, karena ia menemukan pada dirinya ada kebebasan. Kebebasan berpendapat  adalah hal yang sangat penting khususnya di Indonesia yang sistim demokrasi. Dalam sistim demokrasi di Indonesia kebebasan berpendapat sudah tercantum dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945. Tujuan dari mengkritik kinerja pemerintah yang tidak produktif tentu mempunyai latar belakang  atas dasar keprihatinan. Pembatasan kebebasan berpendapat dalam ranah publik oleh pemerintah tentunya membatasi hak dan kebebasan dalam masyarakat. Perihal tentang Bima yang mengkritik kinerja pemerintah Lampung baik dalam sektor Pembangunan kota, serta juga mengkritik pemerintah yang melakukan korupsi adalah bentuk dari kebebasan berekspresi dalam masyarakat. Namun kritik tersebut ditanggap negatif oleh pemerintah Lampung. Maka dengan konsep  Jhon Staurt Mill konsep kebebasan  bicara Adalah penting bahwa manusia bebas mengekspresikan pandangan karena. 

1). Pendapatnya mungkin benar, 

2) meskipun pandanganya mungkin salah, ia tetap saja mengandung bagian kebenaran, 3). Apakah pendapatnya salah atau benar, ia telah mendorong pemikiran dan tanggapan baik oleh pemerintah. 


Menurut hemat saya kritik dari Bima ini sangat bersifat positif karena dapat membangun kesadaran dari pemerintah supaya pemerintah Lampung mampu mengubah bentuk pembangunan yang belum direalisasikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman