Editor Redaksi www.soepost.com,
TTS|Soepost.com, - Masyarakat Desa Sono Kecamatan Amanatun Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan menilai pemerintah daerah kabupaten Timor Tengah Selatan pilih kasih dalam merespon kerusakan infrastruktur transportasi akibat bencana longsor.
Pasalnya, kerusakan ruas jalan Ayotupas - Wanibesak yang menghubungkan Kecamatan Amanatun Utara, Kecamatan Toianas hingga Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka akibat longsor yang menggerus badan jalan pada 2 (dua) titik di Desa Sono beberapa waktu lalu.
Salah seorang sopir, yang juga warga desa Sono, yang tidak ingin namanya disebutkan dalam pemberitaan ini. Mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan pilih kasih dalam pekerjaan darurat 2 titik jalan di Desa Sono.
"Ini pemda pilih kasih, masa di Sono ada 2 (dua) titik, ko hanya satu titik yang di kerjakan darurat, sementara titik satunya luput dari dong pu mata. Kasihan jalan diatas-red, itu juga parah, dan orang bisa celaka". Ujar sumber-red.
Dikutip dari pemberitaan sebelumnya oleh media siarindo.com pada 17 mei lalu. Kerusakan ruas jalan tersebut, akibat longsor yang menggerus badan jalan sejak 3 (tiga) tahun lalu. Namun karena ketiadaan pos anggaran, akhirnya kondisi jalan tersebut tidak kunjung diperbaiki, meski sudah ada laporan kondisi kerusakan ruas jalan tersebut sampai ke meja dan telinga pemerintah daerah, melalui BPBD, PUPR dan DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Kerusakan ruas jalan akibat longsor tersebut tidak hanya menggerus badan jalan, namun terdapat beberapa rumah warga di Desa Sono Kecamatan Amanatun Utara pun terancam untuk dievakuasi.
Pantauan awak media soepost.com pada kamis, (20/06/2024). Titik kerusakan ruas jalan di Desa Sono telah ditanggapi Pemerintah Daerah (Pemda) yang dikerjakan secara darurat.
Ditemui di lokasi penjabat Bupati Timor Tengah Selatan Drs. Seperius E. Sipa. M.Si dalam kunjungan ke Desa persiapan Ponas, menyempatkan waktu memantau aktifitas pekerjaan darurat pada titik tersebut.
Ketika dikonfirmasi, kepada wartawan Sipa mengatakan bahwa pekerjaan darurat tersebut sebagai respon pemerintah Daerah terhadap kondisi lapangan, yang bukan saja di Sono tetapi juga ada beberapa tempat.
"Sebagaimana kita pantau waktu lalu dibeberapa titik pertama di Bone, kedua di Finono, ketiga di Sono dan ke Empat di Jurusan Belle Kotolin. Ungkapnya Sipa.
PJ. Bupati menyebutkan jika Intervensi pemerintah daerah sebatas penanganan darurat dan akan dikomunikasikan ke provinsi untuk ditindaklanjuti.
"Kita lakukan penanganan dari biaya tak terduga (BTT). Dan ini kita penanganan darurat sampai nanti kita proses untuk kita kordinasikan dengan provinsi untuk pembangunan jalan permanen melalui hotmix". Imbuhnya
"Sementara untuk dari pemerintah daerah, kita lakukan penanganan darurat supaya akses transportasi tidak boleh terganggu. Dan ini sudah mulai dari titik di desa Sono, dan setelah kembali di titik Finono terus akan ke Bone lalu lanjut ke Belle Kot'olin". Tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar