Editor Redaksi www.soepost.com
TTS|Soepost.com, Pemerintah Desa O'obibi, Kecamatan Kot'olin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, bekerjasama dengan Dinas Peternakan, Bidang hewan, Drh. Luciana Mathilda Wio, dan Kepala Puskesmas Hoebeti, Deby D. Sui, S.Tr.Keb dan Kepala Desa O'obibi Alexander Leokuna melakukan sosialisasi dan edukasi tentang penyakit TBC, RABIES, & HIV/AIDS, yang bertempat di Aula Kantor Desa O'obibi.
Camat Kecamatan Kot'olin, Jacob CH. A. Sapay, S.IP pada kesempatan tersebut memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan dengan resmi.
Camat Sapay mengatakan bahwa sosialisasi hari ini sangat bermanfaat bagi kita di tempat ini. Karena Rabies virus yang mematikan, Oleh sebab itu tidak dapat Penanganan cepat maka bisa mengakibatkan Korban.
"Kegiatan Sosialisasi ini sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat, dengan kegiatan ini masyarakat bisa mengetahui apa itu virus rabies yang sangat mematikan. Sehingga bila tidak ada penanganan yang cepat akan berujung pada korban jiwa." Ucap Camat Jacob
Masih menurut Camat, "Sedangkan untuk penyakit HIV/AIDS juga merupakan penyakit menular yang berbahaya bagi kita manusia, Penyakit yang satu ini memang prosesnya lama. Sehingga kadang kita santai dan menganggap penyakit HIV/AIDS sebagai penyakit yang biasa tanpa kita sadari penyakit tersebut membuat lingkungan tidak aman." Pungkas Camat Kot'olin Jakob Sapay
Kapolsek Ki'e atau yang mewakili Babinkamtibmas kecamatan Kot'olin, Dempats Bako, menghimbau kepada masyarakat untuk mendukung program dari pemerintah tentang kesehatan, sehingga jangan terkena virus yang sedang merajalela.
"Mewakili Kapolsek Kie, kami menghimbau masyarakat agar mendukung program dari pemerintah agar menjaga kesehatan sehingga terhindar dari Virus Rabies yang sedang menimpa daerah kita." Ucap Bhabinkamtibmas Dempats Bako
Sedangkan DanPosramil Kecamatan Kot'olin Apris Mada, dalam penyampaian arahannya menghimbau kepada masyarakat Kot'olin untuk bekerjasama menyukseskan program pemerintah di kecamatan dan desa. Salah satunya tentang kesehatan masyarakat.
"Rabies adalah penyakit yang mematikan, namun kita masyarakat mesti melihat langsung dengan mata baru percaya. Semoga melalui sosialisasi ini kita dapat mengetahui apa itu Rabies dan HIV/AIDS, setelah tau kita bisa menjaga kesehatan dalam lingkungan sekitar kita, dan juga dengan penyakit-penyakit yang lain. Instruksi untuk kades O'obibi, membuat Peraturan desa untuk penanggulangan rabies." Ucap Apris"
Kepala Desa O'obibi, Alexander Leokuna, menyampaikan terima kasih kepada kedua pemateri yang sudah meluangkan waktu untuk menyampaikan materi pada hari ini.
"Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pemateri yang hari ini berkenan hadir bersama kami dalam kegiatan ini, kepada peserta yang hadir dari dua belas RT desa O'obibi agar bisa meneruskan informasi kepada masyarakat di sekitar untuk menjaga diri dari gejala virus rabies. Dan mengingatkan kepada masyarakat semua agar bisa mengikat ternak anjing di masing-masing rumah." Tegas Alex
Pemateri pertama oleh Kapus Hoebeti, Deby D. Sui, S.Tr.,Keb, mengatakan bahwa TBC adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh bakteri, proses penularannya secara langsung maupun tidak langsung. Tentang HIV/AIDS virus yg melemahkan kekebalan tubuh. Dan yang terakhir adalah virus rabies pada manusia, penyakit yang tertular melalui hewan seperti gigitan dan jilatan anjing.
"Rabies,HIV/AIDS,dan TBC adalah penyakit menular. TBC adalah penyakit yang penularannya disebabkan oleh bakteri dan penularannya bisa secara langsung maupun tidak langsung. Untuk HIV/AIDS merupakan virus yang melemahkan kekebalan tubuh sedangkan untuk Rabies bisa tertular melalui gigitan dan jilatan Anjing " Jelas Kapus Deby Sui
Kapus Deby berharap agar masyarakat ketika mengetahui adanya gejala dari penyakit-penyakit tersebut untuk segera menginformasikan ke Puskesmas.
"Ketika masyarakat lihat ada gejala-gejala penyakit seperti yang tadi dijelaskan agar segera bawa atau menginformasikan ke Puskesmas terdekat untuk melakukan pengobatan cepat sehingga jangan tertular lagi untuk masyarakat lain." Tegas Kapus
Pemateri kedua oleh, Drh. Luciana Mathilda Wio, dari Dinas Peternakan, Bidang Hewan. menegaskan bahwa belum ada ahli yang menemukan obat untuk penyakit rabies. Rabies bukan seperti covid 19 karena rabies lewat gigitan anjing. Rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sudah hampir satu (1) tahun tujuh belas (17) orang sudah meninggal dunia.
"Kita harus menjaga kesehatan agar bebas dari gejala virus rabies, dan mampu menciptakan hidup sehat dalam keluarga dan lingkungan sekitar," Ucap Ida
Pegiat Sosial Jemi Tamonob pada kesempatan tersebut mengatakan sepakat dengan sosialisasi yang dilakukan di desa O'obibi.
"Kita sepakat dengan adanya sosialisasi seperti ini, karena dengan kegiatan ini kami masyarakat bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang penyakit-penyakit berbahaya yang saat ini terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Untuk itu, dengan informasi ini kami teruskan kembali masyarakat yang tidak sempat hadir pada saat ini." Kepada Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan kami berharap ada ketegasan dalam penanganan virus rabies sampai ke pelosok desa, agar jangan menular kepada masyarakat sekitar." Tutur Jemi
Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu tanggal 05/06/2024, pukul 09.00 WITA sampai selesai, bertempat di Kantor Desa O'obibi, dengan peserta sosialisasi, Semua struktur pemerintah Desa O'obibi, Camat Kot'olin, Kepala Puskesmas Hoebeti, Tokoh masyarakat, Tokoh adat, dan semua sekolah-sekolah di Desa O'obibi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar