Liputan Marfin Honin
Kuanfatu-TTS|Soepost.com,- Mengenang jasa para pahlawan dalam perjuangan merebut Indonesia dari tangan penjajah, Siswa Sekolah Dasar (SD) swasta di Kecamatan Kuanfatu, mengikuti lomba gerak jalan dengan mengenakan busana adat. Selain menggunakan busana adat, kali ini ada yang sedikit berbeda dengan gerak jalan sebelumnya dimana ada peserta yang menggantungkan nama 13 (tiga belas) pahlawan Nasional dan lokal serta nama tokoh-tokoh nasional.
Dengan semangat perjuangan dalam rangka meriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia (RI), di Kecamatan Kuanfatu Kabupaten TTS. Moment unik ini dianggap berbeda dari semua kegiatan perlombaan yang dilakukan pada perayaan HUT tahun-tahun sebelumnya.
Dianggap unik dan menarik, karena terdapat salah satu regu peserta lomba gerak jalan yang merupakan siswa-siswi asal SD GMIT Kuanfatu, Kecamatan Kuanfatu Kabupaten TTS. Mengenakan pakaian adat Amanuban, lengkap dengan aksesoris, serta menggantungkan 5 (lima) nama para pahlawan dan tokoh-tokoh Nasional seperti Proklamator Bangsa Indonesia Ir. Soekarno, Moh. Hatta, H. Soeharto, B.J. Habibie, K.H. Gusdur.
Selain nama tokoh Nasional, ada juga nama tokoh pahlawan lokal dari pulau Timor khususnya dari wilayah Amanuban-Amanatun, Kabupaten Timor Tengah Selatan seperti Boy Kapitan, Esa Taneo, Pehe Neolaka, Sobe Sonbai, Bill Nope, Tcu Babys, Leno Babys dan Mak Banunaek.
Kepala Sekolah Dasar (SD) GMIT Kuafatu Yusuf Tkella, S.Pd., yang dikonfirmasi awak media, mengatakan bahwa melalui kegiatan seperti ini menambah rasa bangga dan rasa cinta tanah air serta mengenang jasa perjuangan para pahlawan dalam mengisi kemerdekaan.
"Iya tahun ini, khususnya kita di SD GMIT Kuanfatu, mencoba merubah pola dalam mengikuti lomba gerak jalan. Dan hal ini kami lakukan, agar anak-anak merasa mencintai tanah air dan memahami serta mengenang akan jasa perjuangan para pahlawan kita, dalam merebut kemerdekan dari tangan penjajah". Ungkap Kepsek.
Menurutnya, ide penggunaan busana adat Amanuban dengan kelengkapan yang dikenakan anak didiknya dalam mengisi HUT Ke-79 Republik Indonesia melalui lomba gerak jalan adalah impiannya. Sehingga dirinya meminta guru pembina untuk tetap menggunakan kostum dan yel-yel seperti yang diimpikan.
"Iya jadi ide ini sebenarnya impian saya bersama rekan-rekan guru, sehingga dengan penggunaan kostum busana adat dalam regu gerak jalan sebagai pesan pelestarian budaya dan mengingatkan tentang kebhinekaan. Dari 13 orang peserta semua memakai busana adat lengkap, seperti aksesoris di kepala, kelewang, tempat air dari bambu, dan bambu runcing. Selain itu, saya minta setiap anak menggantungkan salah satu nama para pahlawan nasional dan tokoh tokoh nasional, serta nama para pahlawan perjuangan dari Timor dalam melawan penjajah." Imbuhnya.
Lanjut Tkella, hal yang dilakukan kepada anak-anak didiknya adalah pesan moral tentang sejarah perjuangan dan nilai kebhinekaan serta untuk membangun jiwa Nasionalisme sejak dini bagi anak didik masa saat ini, untuk mengenal jasa perjuangan para pahlawan agar tidak melupakan sejarah perjuangan.
"Iya jadi dalam kemeriahan peringatan HUT Ke-79 Republik Indonesia, merupakan penghargaan tak terhingga bagi para pejuang kemerdekaan. Karena penjajah sudah tidak ada, dan yang kami lakukan agar anak-anak tidak lupa dengan sejarah perjuangan. Selain itu, kami ingin supaya anak-anak kita mengenal para pemimpin dan tokoh-tokoh nasional kita, mulai dari pemimpin pertama sampai sekarang."
"Melalui lomba ini juga, kami ingin menanamkan sifat dan nilai Bhineka Tunggal Ika, Agar kita tetap bersatu, teguh dan kokoh sesuai thema Nasional HUT yang diusung tahun 2024 Nusantara Baru, Indonesia Maju. Merdeka". Tandasnya
Editor Redaksi www.soepost.com
Kuanfatu-TTS|Soepost.com,- Mengenang jasa para pahlawan dalam perjuangan merebut Indonesia dari tangan penjajah, Siswa Sekolah Dasar (SD) swasta di Kecamatan Kuanfatu, mengikuti lomba gerak jalan dengan mengenakan busana adat. Selain menggunakan busana adat, kali ini ada yang sedikit berbeda dengan gerak jalan sebelumnya dimana ada peserta yang menggantungkan nama 13 (tiga belas) pahlawan Nasional dan lokal serta nama tokoh-tokoh nasional.
Dengan semangat perjuangan dalam rangka meriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia (RI), di Kecamatan Kuanfatu Kabupaten TTS. Moment unik ini dianggap berbeda dari semua kegiatan perlombaan yang dilakukan pada perayaan HUT tahun-tahun sebelumnya.
Dianggap unik dan menarik, karena terdapat salah satu regu peserta lomba gerak jalan yang merupakan siswa-siswi asal SD GMIT Kuanfatu, Kecamatan Kuanfatu Kabupaten TTS. Mengenakan pakaian adat Amanuban, lengkap dengan aksesoris, serta menggantungkan 5 (lima) nama para pahlawan dan tokoh-tokoh Nasional seperti Proklamator Bangsa Indonesia Ir. Soekarno, Moh. Hatta, H. Soeharto, B.J. Habibie, K.H. Gusdur.
Selain nama tokoh Nasional, ada juga nama tokoh pahlawan lokal dari pulau Timor khususnya dari wilayah Amanuban-Amanatun, Kabupaten Timor Tengah Selatan seperti Boy Kapitan, Esa Taneo, Pehe Neolaka, Sobe Sonbai, Bill Nope, Tcu Babys, Leno Babys dan Mak Banunaek.
Kepala Sekolah Dasar (SD) GMIT Kuafatu Yusuf Tkella, S.Pd., yang dikonfirmasi awak media, mengatakan bahwa melalui kegiatan seperti ini menambah rasa bangga dan rasa cinta tanah air serta mengenang jasa perjuangan para pahlawan dalam mengisi kemerdekaan.
"Iya tahun ini, khususnya kita di SD GMIT Kuanfatu, mencoba merubah pola dalam mengikuti lomba gerak jalan. Dan hal ini kami lakukan, agar anak-anak merasa mencintai tanah air dan memahami serta mengenang akan jasa perjuangan para pahlawan kita, dalam merebut kemerdekan dari tangan penjajah". Ungkap Kepsek.
Menurutnya, ide penggunaan busana adat Amanuban dengan kelengkapan yang dikenakan anak didiknya dalam mengisi HUT Ke-79 Republik Indonesia melalui lomba gerak jalan adalah impiannya. Sehingga dirinya meminta guru pembina untuk tetap menggunakan kostum dan yel-yel seperti yang diimpikan.
"Iya jadi ide ini sebenarnya impian saya bersama rekan-rekan guru, sehingga dengan penggunaan kostum busana adat dalam regu gerak jalan sebagai pesan pelestarian budaya dan mengingatkan tentang kebhinekaan. Dari 13 orang peserta semua memakai busana adat lengkap, seperti aksesoris di kepala, kelewang, tempat air dari bambu, dan bambu runcing. Selain itu, saya minta setiap anak menggantungkan salah satu nama para pahlawan nasional dan tokoh tokoh nasional, serta nama para pahlawan perjuangan dari Timor dalam melawan penjajah." Imbuhnya.
Lanjut Tkella, hal yang dilakukan kepada anak-anak didiknya adalah pesan moral tentang sejarah perjuangan dan nilai kebhinekaan serta untuk membangun jiwa Nasionalisme sejak dini bagi anak didik masa saat ini, untuk mengenal jasa perjuangan para pahlawan agar tidak melupakan sejarah perjuangan.
"Iya jadi dalam kemeriahan peringatan HUT Ke-79 Republik Indonesia, merupakan penghargaan tak terhingga bagi para pejuang kemerdekaan. Karena penjajah sudah tidak ada, dan yang kami lakukan agar anak-anak tidak lupa dengan sejarah perjuangan. Selain itu, kami ingin supaya anak-anak kita mengenal para pemimpin dan tokoh-tokoh nasional kita, mulai dari pemimpin pertama sampai sekarang."
"Melalui lomba ini juga, kami ingin menanamkan sifat dan nilai Bhineka Tunggal Ika, Agar kita tetap bersatu, teguh dan kokoh sesuai thema Nasional HUT yang diusung tahun 2024 Nusantara Baru, Indonesia Maju. Merdeka". Tandasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar