TTS|Soepost.com - Kepala Desa Noemuke, Kecamatan Amanuban Selatan, Semrys Oryanty Lette resmi melaporkan Aris Tabun dan kawan-kawan ke Polsek Amanuban Selatan dalam dugaan telah melakukan tindak pidana pengrusakan.
Pasalnya Aris Tabun dan kawan-kawan dianggap bertanggung jawab terhadap pembobolan pipa air bersih, dimana pipa tersebut merupakan aset desa yang dibangun menggunakan dana desa Noemuke.
Terkait kejadian ini, Kepala Desa Noemuke Semrys Oryanty Lette sangat menyayangkan sikap dan perilaku tak terpuji yang diduga dilakukan keempat warganya hingga nekat membobol aset pemerintah desa Noemuke di wilayah RT.20 tanpa melalui komunikasi bersama Pemerintah Desa.
"Mestinya kalau mereka minta air, minta di Pemerintah Desa melalui saya selaku Kepala Desa, bukan minta dimana-mana atau buat rusak lalu mengadu ke Pospera. Memangnya mereka siapa?". Ujar Kades
"Selama bertahun-tahun baik-baik saja, tidak ada masalah soal air. Karena warga sekitar rumah sangat dekat dengan mata air yang jaraknya hanya 50 meter termasuk Aris Tabun yang rumahnya sangat dekat dengan Bak induk mata air". Sambungnya
Menariknya, pengurus jaringan perpipaan air bersih sesuai surat keputusan (SK) Kepala Desa Noemuke adalah Timotius Babys bukan Markus Tumana.
"Sehingga informasi mengenai Markus Tumana selaku pengurus air yang membantu Aris Tabun membobol pipa induk air bersih dari BAK induk yang hanya berjarak 50 meter itu tidak benar."
"Lebih parahnya lagi, tindakan nekat Aris Tabun, Markus Tumana dan kawan-kawan, justru mendapat dukungan dari pospera yang nota bene, organisasi tersebut dalam melakukan kegiatan sosial, tidak pernah melakukan kordinasi bersama pemerintah Desa Noemuke tetapi hanya mendengarkan keterangan sepihak dari Aris Tabun Cs.
"Ironisnya, Kepala Desa Noemuke menduga kehadiran Pospera terkesan mengadu domba warga dan pemerintah Desa bukan memberikan solusi terhadap persoalan yang sementara terjadi di desa Noemuke."
"Informasi dari warga, kehadiran pospera di Desa Noemuke terkait persoalan ini, sudah 2 kali. Tapi tidak pernah ada laporan atau kordinasi dengan saya selaku Kepala Desa Noemuke. Ini yang saya sayangkan. Ada apa dengan pospera? Jangan kemudian mengadu domba masyarakat dengan pemerintah desa". Imbuhnya
Kades Semrys pun menyerukan soal keterlibatan pospera dalam mengadvokasi persoalan pengrusakan pipa air bersih di Desa Noemuke.
"Pospera mestinya datang konfirmasi, jika ada persoalan seperti ini. Bukan diam-diam datang lalu mengangkat hal tersebut. Sepertinya persoalan ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah Desa, Ini wilayah saya, rumah bagi saya dan warga saya. Apapun bisa dibicarakan". Jelas Kades
Terkait hal ini, Kepala Desa Noemuke sudah melaporkan persoalan tersebut ke pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Amanuban Selatan tertanggal 19 November 2024 lalu.
Dirinya pun meminta pihak penegak hukum Polsek Amanuban Selatan untuk memanggil para pihak untuk diperiksa.
"Saya sudah lapor ke Polsek Amanuban Selatan dengan dugaan tindak pidana pengrusakan aset pemerintah desa. Saya juga meminta pihak kepolisian untuk memanggil Aris Tabun dan kawan-kawan guna mengklarifikasi hal tersebut". Tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Anggota DPRD TTS dari Partai Nasdem Hendrikus Babys yang juga suami dari Kepala Desa Noemuke mempertanyakan persoalan tersebut.
Menurutnya hal tersebut dapat diselesaikan oleh Pemerintah Desa, BPD dan tokoh-tokoh lokal di desa.
"Hal seperti ini kenapa musti dilaporkan sampai ke BK DPRD? Di desa ada pihak yang bisa selesaikan". Ucap Anggota DPRD TTS 3 periode
Ditanya terkait dirinya yang disebut oleh Sekretaris Pospera TTS Efrin Banu bahwa pada tanggal 7 November 2024, dirinya bersama beberapa orang yang merusak pipa induk dirumah Aris Tabun, bahkan mengungkapkan kata-kata kotor (makian) kepada Aris Tabun.
Pria yang sering disapa Heba pun membantah tudingan tersebut. Namun ia menyebut, jika dirinya benar memarahi Aris Tabun tapi tidak mengeluarkan kata kotor.
“Saya marah dia (Aris Tabun) bukan maki, ada saksi. Karena benar dia yang bobol pipa induk untuk sambung selang persis dibelakang rumahnya. Padahal dia punya rumah sangat dekat dengan sumber mata air". Tuturnya
"Dan kalau mereka bilang saya yang merusak itu pipa air, berarti saya anggota DPRD 3 periode yang paling bodoh". Sambung Ketua Fraksi Nasdem Kabupaten TTS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar