SD GMIT SOE 2 GELAR SOSIALISASI DAN KAMPANYE ANTI KEKERASAN BULLYING - SOE POST

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 30 November 2024

SD GMIT SOE 2 GELAR SOSIALISASI DAN KAMPANYE ANTI KEKERASAN BULLYING


Liputan Marfin Honin 
Editor Redaksi www.soepost.com

TTS|Soepost.com,- Sebanyak empat ratus empat puluh enam siswa Sekolah GMIT Soe Dua, Jumat 29 November 2024 mendapatkan materi tentang anti kekerasan Bullying yang diselenggarakan pihak sekolah bekerjasama dengan Polres dan Dinas P&K Timor Tengah Selatan.



Terkait kegiatan ini, Yusak M.A. Neolaka pada kesempatan tersebut berharap agar dengan Sosialisasi hari ini, sekolah bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi para siswa.


"Sekolah haruslah menjadi lingkungan dan tempat yang menyenangkan bagi anak-anak, dengan tidak ada kasus kekerasan Bullying serta adanya penerapan Polan hidup anti narkoba dan anti rokok." Ucap Yusak Neolaka.


"Kekerasan Bullying, merupakan bentuk kekerasan atau penindasan yang dilakukan secara sengaja oleh satu atau sekelompok orang terhadap orang lain dengan tujuan menyakiti. Sehingga lewat kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman anak tentang bagaimana mencegah kekerasan yang sering terjadi di satuan pendidikan atau sekolah."


"Sebagai kepala sekolah serta melalui analisis data, menunjukan bahwa satuan pendidikan harus meningkatkan kewaspadaan tentang kekerasan yang terjadi di sekolah. Kegiatan hari ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam masa kepemimpinan saya dan kita berharap tahun depan kegiatan ini ditingkatkan lagi." 


"Dengan konsep budaya positif antara guru dengan siswa dengan semua komponen sekolah, harus saling menerima dengan tidak melihat latar belakangnya siswa." Jelas Kepsek Yusak Neolaka 


Dirinya juga menjelaskan dana kegiatan ini, bersumber dari Dana BOS Kinerja. Karena dana tersebut tidak hanya untuk satuan pendidikan tetapi dana tersebut merupakan bentuk penghargaan dari Kementerian Pendidikan dalam kaitannya dengan Prestasi siswa. 


"Kegiatan ini kita lakukan sesuai analisa raport pendidikan dalam analisa komponen kekerasan. Sesuai simbol,Warna Raport. Raport  merah sebagai prioritas siswa, warna oreng tahap waspada, warna biru berarti baik.", 


"Kegiatan ini menjadi perhatian bagi guru komite dan orang tua, sehingga tahun depan kita akan mengundang orang tua siswa agar bisa berpatisipasi dalam kegiatan ini agar orang dapat membantu pihak sekolah dalam mengantisipasi kekerasan terhadap anak."


Hadir pada kegiatan tersebut  ketua komite, wakil ketua komite, guru-guru dan 446 siswa SD Gmit Soe II dari kelas satu hingga kelas enam. Kegiatan ini  terlaksana dengan menghadirkan dua orang narasumber yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTS Musa Benu,S.H dan Bidang Bimas Polres TTS.


"Saya berharap guru dapat menerapkan semua materi yang sudah didapatkan ke dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat menjadi agen perubahan dengan mengajak siswa-siswi  untuk menghindari tindak kekerasan dan bullying. Saya juga berterima kasih kepada Komite dan orang tua siswa yang sudah membantu hingga bisa menghasilkan 3 ruang kelas untuk siswa."


Pada kesempatan tersebut, ketua komite dan wakil ketua komite yang turut hadir dalam kegiatan yakni  Yermias Busi dan Simon Bekliu, Yermias Busi  menuturkan bahwa tindak kekerasan dan bullying dapat menimbulkan efek psikologis maupun fisik. 


“Tindak kekerasan dan bullying dapat menimbulkan efek buruk secara psikologis maupun fisik pada korban seperti depresi dan keluhan kesehatan. Sehingga pelajar harus sadar bahwa tindakan tersebut adalah hal yang salah dan tidak boleh dilakukan.” Harap Yermias Busi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman